Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Vladimir Putin pada Kamis (2/10) membalas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut Rusia sebagai “paper tiger” alias macan kertas. Putin menegaskan Moskow akan merespons dengan cepat jika merasa Eropa tengah memprovokasinya.
Reuters melaporkan, Trump sebelumnya sempat mengatakan Kyiv sebaiknya menyerahkan wilayah untuk mencapai perdamaian dengan Moskow. Namun pekan lalu ia berbalik sikap dengan menyebut Ukraina bisa merebut kembali semua wilayahnya dari Rusia, sembari melabeli Moskow sebagai “paper tiger”. Trump bahkan mengulangi istilah itu pekan ini.
Berbicara di Valdai Discussion Group di Sochi, kawasan Laut Hitam, Putin menegaskan pasukan Rusia terus maju di seluruh garis depan Ukraina. Ia juga menuding hampir seluruh aliansi NATO yang dipimpin AS kini ikut berperang melawan Rusia.
“Macan kertas. Lalu apa artinya? Silakan saja berhadapan dengan macan kertas ini,” ujar Putin.
Dia menambahkan, “Kalau kita berperang melawan seluruh blok NATO, kita tetap bergerak, maju, dan merasa percaya diri, dan kita disebut ‘macan kertas’, lalu apa itu NATO sendiri?”
Putin melanjutkan:
“Jika masih ada yang ingin bersaing dengan kami di bidang militer, silakan saja, biarkan mereka mencoba. Langkah balasan Rusia tidak akan butuh waktu lama.”
Baca Juga: Putin Klaim Rusia Menang dalam 'Pertempuran yang Benar' di Ukraina
Tudingan Putin terhadap NATO
Putin menuding negara-negara anggota NATO memberi Ukraina intelijen, senjata, dan pelatihan, sekaligus membesar-besarkan isu soal dugaan rencana Rusia menyerang anggota NATO, yang menurutnya mustahil dipercaya.
“Saya hanya ingin mengatakan: tenanglah, tidurlah dengan nyenyak, dan uruslah masalah kalian sendiri. Coba lihat saja apa yang terjadi di jalan-jalan kota Eropa,” kata Putin.
Putin juga menyebut angkatan bersenjata Ukraina menghadapi kekurangan pasukan serius hingga terjadi banyak desersi, sementara Rusia memiliki jumlah prajurit yang cukup. Ia kembali menyarankan agar Kyiv membuka jalur negosiasi untuk mengakhiri perang.
Tonton: Presiden Vladimir Putin Minta Gaza Diserahkan ke Presiden Palestina Mahmud Abbas Bukan Transisi
Rusia, katanya, kini menguasai hampir seluruh Provinsi Luhansk, sekitar 81% wilayah Donetsk, serta sekitar 75% wilayah Zaporizhzhia dan Kherson. Moskow sendiri pada 2022 mengklaim telah menganeksasi keempat wilayah tersebut, dan menegaskan tidak akan menghentikan perang sampai Ukraina menarik diri sepenuhnya dari wilayah itu.