kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.614   23,00   0,14%
  • IDX 8.115   -3,46   -0,04%
  • KOMPAS100 1.117   -1,59   -0,14%
  • LQ45 783   -2,06   -0,26%
  • ISSI 286   0,29   0,10%
  • IDX30 411   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 464   -2,99   -0,64%
  • IDX80 123   0,07   0,06%
  • IDXV30 133   -0,36   -0,27%
  • IDXQ30 129   -0,94   -0,73%

Trump Sambut Positif Usulan Putin untuk Pertahankan Batas Senjata Nuklir Strategis


Senin, 06 Oktober 2025 / 09:12 WIB
Trump Sambut Positif Usulan Putin untuk Pertahankan Batas Senjata Nuklir Strategis
ILUSTRASI. Kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS USS Laboon menembakkan rudal Tomahawk 14 April 2018. Angkatan Laut AS/Spesialis Komunikasi Massa Kelas 3 Kallysta Castillo/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (5/10/2025) menyatakan bahwa usulan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk secara sukarela mempertahankan batas jumlah senjata nuklir strategis yang dikerahkan “terdengar seperti ide yang bagus”.

Putin bulan lalu mengusulkan agar kedua negara mempertahankan batasan yang ditetapkan dalam perjanjian New START tahun 2010, yang akan berakhir pada Februari mendatang, dengan syarat Washington melakukan hal yang sama.

“Menurut saya itu ide yang bagus,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih saat ditanya tentang usulan Putin tersebut.

Baca Juga: Ketegangan Baru: Trump Paksakan Pengerahan Garda Nasional ke Portland

Moskow Masih Menunggu Tanggapan Resmi

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pekan lalu mengatakan bahwa Moskow masih menunggu tanggapan resmi dari Washington terkait tawaran Putin untuk mempertahankan batasan sukarela terhadap senjata strategis setelah perjanjian berakhir.

Jika terealisasi, kesepahaman baru ini akan menjadi momen langka kerja sama antara dua negara yang hubungan diplomatiknya terus menegang sejak pertemuan Trump dan Putin di Alaska pada pertengahan Agustus, menyusul laporan tentang drone Rusia yang memasuki wilayah udara NATO.

Baca Juga: Shutdown Hari ke-5, Gedung Putih Peringatkan Ancaman PHK Massal Pegawai Federal

Peringatan Putin soal Rudal untuk Ukraina

Dalam video yang dirilis pada Minggu, Putin memperingatkan bahwa keputusan AS untuk memasok rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia akan “menghancurkan” hubungan antara Moskow dan Washington.

Wakil Presiden AS JD Vance bulan lalu menyebut bahwa Washington sedang mempertimbangkan permintaan Kyiv terkait rudal tersebut, namun belum ada keputusan final.

“Langkah ini akan menghancurkan hubungan kita, atau setidaknya tren positif yang mulai muncul,” kata Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Rusia.

Sumber Reuters menyebut keinginan pemerintahan Trump untuk mengirim rudal Tomahawk ke Ukraina kemungkinan sulit direalisasikan karena sebagian besar persediaan telah dialokasikan untuk penggunaan angkatan laut.

Trump, yang beberapa kali menyatakan frustrasi terhadap sikap Putin yang belum menghentikan perang di Ukraina, tidak menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pengiriman rudal tersebut.

Baca Juga: Pemerintahan Trump akan Melakukan PHK jika Negosiasi dengan Partai Demokrat Gagal

Fokus pada Arsenal Era Perang Dingin

Trump diketahui sedang melakukan kunjungan ke kapal induk USS George H.W. Bush di lepas pantai Virginia dan dijadwalkan menyampaikan pidato di USS Harry S. Truman.

Rudal jelajah Tomahawk memiliki jangkauan sekitar 2.500 kilometer, cukup untuk menjangkau Kremlin dan sebagian besar wilayah Rusia Eropa jika Ukraina menerimanya.

Selanjutnya: Rupiah Spot Melemah Tipis ke Rp 16.568 per dolar AS pada Senin (6/10/2025) Pagi

Menarik Dibaca: Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Senin 6 Oktober 2025 Naik Segini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×