Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa China telah menyatakan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara, segera setelah seluruh dokumen yang dibutuhkan rampung.
Perjanjian tersebut merupakan bagian dari Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) yang telah berlaku sejak 1997.
Perjanjian ini membatasi penggunaan teknologi nuklir oleh negara anggota ASEAN hanya untuk tujuan damai, seperti pembangkit listrik.
Melalui inisiatif ini, ASEAN mendorong lima negara pemilik senjata nuklir yaitu China, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Prancis, untuk ikut menandatangani protokol perjanjian tersebut.
Baca Juga: Tak Ada Nama Iran, Ini Daftar 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir Tahun 2025
Dengan demikian, mereka diharapkan berkomitmen untuk tidak menempatkan, menggunakan, atau memindahkan senjata nuklir ke kawasan Asia Tenggara, termasuk ke zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen masing-masing negara ASEAN.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyampaikan bahwa China telah menyatakan komitmen tanpa syarat untuk menandatangani protokol SEANWFZ.
Hal ini disampaikannya di sela-sela pertemuan antara negara-negara ASEAN dan mitra strategisnya.
Dukungan serupa juga diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri China.
Juru bicara Mao Ning menyatakan bahwa China secara konsisten mendukung pembentukan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara, dan telah berulang kali menyampaikan kesiapannya untuk menjadi negara pertama yang menandatangani protokol tersebut.
Baca Juga: Ranking Paspor Terkuat di Asia Tenggara Tahun 2025, Indonesia Kalah dari Timor Leste
Kehadiran Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kuala Lumpur dalam rangka menghadiri pertemuan bersama mitra ASEAN menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen tersebut.
Saat ini, Tiongkok sedang menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara anggota ASEAN guna menuntaskan proses penandatanganan.