Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya berharap senjata nuklir tidak akan diperlukan di Ukraina. Dia membuat pernyataan tersebut dalam rekaman yang ditayangkan oleh televisi pemerintah Rusia pada hari Minggu (4/5/2025).
Mengutip France24, Putin mengatakan bahwa kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina belum muncul dan ia berharap hal itu tidak akan terjadi.
Dalam komentar yang ditayangkan pada hari Minggu dalam sebuah film oleh televisi pemerintah Rusia tentang seperempat abad kekuasaannya, Putin mengatakan Rusia memiliki kekuatan dan sarana untuk membawa konflik di Ukraina ke "kesimpulan yang logis".
Menanggapi pertanyaan tentang serangan Ukraina di wilayah Rusia, Putin mengatakan:
"Tidak perlu menggunakan senjata (nuklir) itu ... dan saya berharap senjata itu tidak akan diperlukan."
Putin menambahkan, "Kami memiliki cukup kekuatan dan sarana untuk membawa apa yang dimulai pada tahun 2022 ke kesimpulan yang logis dengan hasil yang dibutuhkan Rusia," katanya.
Baca Juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata 8-10 Mei, Tapi Ukraina Inginkan Hal Ini
Putin menandatangani versi baru doktrin nuklir Rusia pada November 2024, yang menjabarkan keadaan yang memungkinkannya menggunakan persenjataan atom Moskow, yang terbesar di dunia.
Versi tersebut menurunkan standar, memberinya pilihan itu bahkan dalam menanggapi serangan konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Dalam film tersebut, Putin juga mengatakan Rusia tidak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina — yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" — pada tahun 2014, ketika negara itu secara ilegal mencaplok Krimea, karena hal itu "secara praktis tidak realistis."
"Negara itu tidak siap untuk konfrontasi frontal seperti itu dengan seluruh kolektif Barat," katanya.
Ia juga mengklaim bahwa Rusia dengan tulus berusaha menyelesaikan masalah Donbas dengan cara damai.
Putin mengatakan bahwa rekonsiliasi dengan Ukraina tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari di Ukraina, Peringati 80 Tahun Kemenangan PD II
Namun, Rusia dan Ukraina tetap berselisih pendapat mengenai proposal gencatan senjata yang saling bertentangan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata mungkin terjadi "bahkan mulai hari ini" jika Moskow serius ingin mengakhiri perang.