kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,11   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,42   2,58%
  • LQ45 786   20,90   2,73%
  • ISSI 221   2,80   1,28%
  • IDX30 408   11,06   2,79%
  • IDXHIDIV20 481   13,36   2,86%
  • IDX80 114   2,51   2,25%
  • IDXV30 116   1,99   1,74%
  • IDXQ30 133   3,87   2,99%

Tsunami PHK di Dunia Teknologi, 50.000 Lebih Pekerja Terdampak pada Awal 2025


Rabu, 14 Mei 2025 / 10:23 WIB
Tsunami PHK di Dunia Teknologi, 50.000 Lebih Pekerja Terdampak pada Awal 2025
ILUSTRASI. Lebih dari 53.100 karyawan dari 126 perusahaan teknologi di seluruh dunia telah kehilangan pekerjaan hanya dalam lima bulan pertama tahun ini


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2025 menandai salah satu periode tersulit dalam sejarah industri teknologi global.

Data terbaru dari layoffs.fyi dikutip dari financialexpress, menunjukkan bahwa lebih dari 53.100 karyawan dari 126 perusahaan teknologi di seluruh dunia telah kehilangan pekerjaan hanya dalam lima bulan pertama tahun ini.

Tren ini mencerminkan tekanan besar yang dihadapi sektor teknologi akibat perlambatan ekonomi, restrukturisasi operasional, dan perubahan fokus strategis perusahaan.

Intel: Pemimpin PHK dengan Rencana Pemangkasan 20% Karyawan

Intel, raksasa semikonduktor Amerika Serikat, menempati posisi teratas dalam daftar perusahaan dengan jumlah PHK terbesar. Laporan terbaru mengindikasikan bahwa perusahaan berencana memangkas hingga 20% dari total tenaga kerjanya.

Baca Juga: 6.000 Karyawan Microsoft Kena PHK! Efisiensi Operasional Jadi Alasan Utama

Langkah ini mengikuti pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 15.000 karyawan beberapa bulan sebelumnya. Meskipun Intel sempat membantah laporan tersebut, mereka mengonfirmasi bahwa proses PHK akan dimulai pada kuartal kedua 2025 dan berlangsung bertahap sepanjang tahun.

Northvolt Bangkrut: Dampak Terbesar di Eropa

Sementara itu, di benua Eropa, produsen baterai asal Swedia, Northvolt, memicu keprihatinan besar setelah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap hampir setengah dari total stafnya.

Sekitar 2.800 karyawan diberhentikan pada akhir Maret, hanya beberapa minggu setelah perusahaan mengajukan kebangkrutan.

PHK ini terjadi setelah sebelumnya Northvolt juga mengumumkan pengurangan 1.600 tenaga kerja pada September tahun lalu, menandakan krisis mendalam dalam industri energi terbarukan berbasis baterai di kawasan tersebut.

Meta dan Google: Perusahaan Teknologi Raksasa Juga Terdampak

Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, termasuk dalam deretan perusahaan teknologi besar yang melakukan pemangkasan signifikan.

Menurut data dari layoffs.fyi, sekitar 4.000 karyawan telah diberhentikan sejak awal tahun 2025. PHK ini merupakan kelanjutan dari upaya efisiensi yang telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Nissan akan PHK Lebih dari 10.000 Karyawan Secara Global

Google, anak perusahaan Alphabet Inc., juga telah melakukan pemangkasan tenaga kerja di berbagai divisi. Pada bulan Februari, perusahaan menawarkan paket pensiun dini dan program buyout bagi karyawan di Amerika Serikat.

Laporan pada pertengahan April menyebutkan bahwa ratusan pekerja dari divisi platform and devices telah diberhentikan sebagai bagian dari upaya "penyederhanaan struktur" dan peningkatan kelincahan organisasi. Pemangkasan ini dilakukan di luar program keluar sukarela yang telah dimulai sejak Januari.

Selanjutnya: Warren Buffett Lebih Memilih Investasi Saham daripada Properti, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Cara Menjaga Asam Urat Normal Wanita, Ini Menu Restoran yang Aman Dikonsumsi



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×