kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tuding China sabotase vaksin corona, Beijing tantang AS tunjukkan bukti


Senin, 08 Juni 2020 / 16:33 WIB
Tuding China sabotase vaksin corona, Beijing tantang AS tunjukkan bukti
ILUSTRASI. Seorang ilmuwan mengangkat botol sampel di dalam laboratorium di Sorrento Therapeutics dalam upaya mengembangkan antibodi, STI-1499, untuk membantu pencegahan penyakit virus corona (COVID-19) di San Diego, California, AS, 22 Mei 2020. REUTERS/Bing Guan


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menantang Senator Amerika Serikat (AS) Rick Scott untuk menunjukkan bukti yang mendukung tuduhannya, bahwa Beijing berusaha memperlambat atau menyabotase pengembangan vaksin virus corona oleh negara-negara Barat.

"Karena anggota parlemen ini mengatakan, dia memiliki bukti China sedang mencoba untuk menyabotase negara-negara Barat dalam pengembangan vaksin mereka, maka tolong biarkan dia memberikan bukti. Tidak perlu malu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying kepada BBC TV, Senin (8/6), seperti dikutip Reuters.

Presiden Donald Trump dan pejabat tinggi AS lainnya di Washington telah berulang kali mengkritik penanganan China terhadap wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 400.000.

Baca Juga: Informasi dari intelijen, AS: China ingin sabotase pengembangan vaksin corona!

China jelas gusar dengan tuduhan melakukan kesalahan terkait virus corona, dan menegaskan mereka sudah terbuka dan transparan tentang wabah yang pertama kali muncul dari Kota Wuhan pada akhir 2019 lalu itu.

Scott menolak untuk memberikan perincian tentang bukti ketika ditanya selama wawancara pada Minggu (7/8). Tapi, dia mengatakan, informasi soal China menyabotase pengembangan vaksin dari dari komunitas intelijen.

"China tidak ingin kami melakukannya terlebih dahulu, mereka memutuskan untuk menjadi musuh bagi Amerika, dan saya pikir untuk demokrasi di seluruh dunia," katanya kepada BBC seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Infeksi lebih dari 7 juta, ini 20 negara dengan kasus corona tertinggi

Hua menyatakan kepada wartawan pada Senin (8/6), pengembangan vaksin virus corona bukan kompetisi bilateral. Beijing berharap, AS akan mencerminkan janji China dan menawarkan vaksin apa pun yang mereka kembangkan ke dunia secara gratis.




TERBARU

[X]
×