/2015/07/02/1055042487.jpg "Tuduhan Bias dan Suntingan Pidato Trump Guncang BBC")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Direktur Utama BBC dan Kepala Divisi Berita mengundurkan diri pada Minggu (9/11/2025) setelah lembaga penyiaran publik Inggris itu menghadapi tuduhan bias, termasuk terkait cara penyuntingan pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sebuah dokumenter.
BBC berada di bawah tekanan besar setelah laporan internal oleh mantan penasihat standar redaksi bocor ke surat kabar Daily Telegraph.
Laporan tersebut menyoroti kelemahan dalam pemberitaan BBC tentang perang Israel–Hamas, isu transgender, serta penyajian pidato Trump.
Baca Juga: Inter Milan Rebut Puncak Klasemen Serie A Usai Taklukkan Lazio 2-0
Trump menyambut pengunduran diri kedua pejabat itu dengan sinis, menyebut mereka sebagai “orang yang sangat tidak jujur.”
Ia menuding program andalan BBC Panorama telah menyunting dua bagian pidatonya sehingga tampak seolah ia mendorong kerusuhan di Capitol Hill pada Januari 2021.
Tim Davie, yang memimpin BBC sejak 2020, menyatakan mundur setelah “merenungkan tuntutan pribadi dan profesional yang sangat berat selama beberapa tahun terakhir di masa yang penuh gejolak ini.”
Deborah Turness, CEO BBC News, juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Baca Juga: Manchester City Libas Liverpool 3-0, Pangkas Jarak dari Arsenal di Puncak Klasemen
BBC Dihormati di Dunia, Tapi Dikecam di Dalam Negeri
BBC, yang dibiayai oleh iuran lisensi dari setiap rumah tangga penonton televisi di Inggris, selama ini dihormati secara global atas standar jurnalisme dan independensinya.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, lembaga ini kerap dituduh gagal menjaga netralitasnya dan terseret dalam polarisasi politik dan budaya domestik.
Laporan bocoran tersebut menyebut bahwa BBC Arabic menunjukkan bias anti-Israel dalam liputan perang Gaza.
Sementara upaya peliputan kelompok yang mendukung ruang publik khusus perempuan sempat ditolak oleh sebagian staf yang menilai isu itu berpotensi “anti-transgender.”
Baca Juga: Ekonomi AS Goyah: PHK Melonjak, Saham Teknologi Lesu Jelang Keputusan The Fed
BBC juga kerap menghadapi kontroversi, mulai dari skandal yang melibatkan presenter sepak bola Gary Lineker yang sempat diskors karena mengkritik kebijakan imigrasi pemerintah, hingga keputusan menarik dokumenter tentang Gaza karena menampilkan putra wakil menteri di pemerintahan Hamas.
Dalam dokumenter Panorama yang menjadi sorotan, Trump tampak mengatakan “kita akan berjalan menuju Capitol” dan “berjuang habis-habisan,” padahal pernyataan tersebut berasal dari dua bagian berbeda pidatonya. Dalam konteks aslinya, Trump sebenarnya menyebut pendukungnya akan “memberi semangat kepada senator dan anggota kongres pemberani kita.”
Reaksi dan Dampak Politik
Dalam unggahan di media sosial, Trump menuduh dua eksekutif BBC tersebut berupaya memengaruhi pemilihan presiden AS.
“Selain semuanya, mereka berasal dari negara asing, yang banyak orang anggap sebagai sekutu nomor satu kita. Sungguh hal yang buruk bagi demokrasi!” tulisnya.
Baca Juga: Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong: 2 Tewas, Jutaan Mengungsi
Menteri Kebudayaan Inggris Lisa Nandy menyampaikan terima kasih kepada Davie atas kepemimpinannya, menyebut masa jabatannya telah membawa BBC melewati masa perubahan besar.
Seorang sumber internal menyebut keputusan Davie membuat dewan direksi BBC terkejut. Ia akan tetap menjabat sementara waktu hingga pengganti ditetapkan.
Davie membela lembaga penyiaran itu dengan mengatakan, “BBC harus dijunjung, bukan dijadikan senjata politik, karena perannya penting dalam membangun masyarakat yang sehat dan sektor kreatif yang kuat.”
Meski demikian, ia mengakui kritik terbaru menjadi salah satu faktor keputusannya untuk mundur.
Baca Juga: China Longgarkan Pembatasan Ekspor Chip Nexperia untuk Keperluan Sipil
“BBC bukan lembaga yang sempurna, dan saya harus bertanggung jawab penuh,” ujarnya.
BBC saat ini tengah bersiap menegosiasikan piagam barunya dengan pemerintah Inggris pada 2027 yang akan menentukan keberlanjutan pendanaan jangka panjangnya.
