Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Lebih dari 1,5 juta trader kripto terpaksa melakukan likuidasi dalam 24 jam terakhir, setelah pasar kripto anjlok akibat tarif balasan Presiden Donald Trump terhadap China.
Mengutip Trading View, data CoinGlass mencatat, posisi terbuka senilai US$ 9,55 miliar (sekitar Rp 157 triliun dengan kurs Rp 16.600) lenyap dalam sehari — menjadikannya salah satu penurunan paling brutal dalam sejarah pasar kripto.
Dari jumlah itu, sekitar USD 8 miliar berasal dari posisi long (taruhan harga naik), dan USD 1,55 miliar dari posisi short (taruhan harga turun).
Dua kripto utama, Bitcoin dan Ethereum, mengalami kehancuran terbesar:
- Bitcoin: US$ 1,37 miliar posisi terlikuidasi
- Ethereum: US$ 1,26 miliar posisi terlikuidasi
Menurut CoinGlass, bursa HTX (dulu Huobi) mencatat likuidasi tunggal terbesar senilai USD 87,53 juta untuk pasangan BTC/USDT.
Terbesar dalam sejarah kripto?
Sulit membandingkan peristiwa likuidasi besar ini karena tidak semua sumber menyimpan data historis lengkap. Namun, peristiwa terakhir yang mendekati ini terjadi pada 24 September, ketika US$ 285 juta posisi long Bitcoin dilikuidasi — saat itu menjadi rekor terbesar sejak Februari.
Kini, beberapa analis memperkirakan aksi jual Jumat ini bisa jadi yang terbesar dalam sejarah kripto, setidaknya secara nominal dolar.
Nilai total pasar kripto global anjlok lebih dari 9% menjadi US$ 3,8 triliun.
Baca Juga: Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur
Harga Bitcoin merosot dari di atas US$ 122.000 menjadi sekitar US$ 113.600, menghapus semua kenaikan sejak Agustus. Bahkan sempat turun di bawah US$ 102.000 dalam perdagangan malam Jumat.
Pemicu: Tarif 100% Trump ke China
Kepanikan ini berawal dari pernyataan Trump yang mengancam akan memberlakukan “kenaikan tarif besar-besaran” terhadap impor China.
Ancaman itu muncul setelah Kementerian Perdagangan China mengumumkan aturan baru: ekspor produk yang mengandung lebih dari 0,1% unsur tanah jarang (rare earth) wajib memiliki lisensi khusus.
Sebagai balasan, Trump langsung mengonfirmasi bahwa AS akan mengenakan tarif 100% atas seluruh impor dari China, bahkan sempat membatalkan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.
Meski begitu, Trump kemudian mengatakan masih terbuka untuk bertemu Xi dan bisa membatalkan kenaikan tarif jika Beijing mengubah kebijakannya sebelum 1 November.
Tonton: Singapura & UEA: Negara Terobsesi Kripto! RI Masuk 10 Besar
Trader besar justru untung ratusan juta dolar
Meski jutaan trader ritel menderita kerugian besar, setidaknya satu “whale” (trader besar) justru mencetak cuan besar.
Salah satu akun di Hyperliquid dilaporkan melakukan short Bitcoin dan Ethereum senilai sembilan digit dolar, dengan perkiraan untung sekitar US$ 190 juta (Rp 3 triliun).
“Dan itu baru di Hyperliquid. Bayangkan kalau dia juga main di CEX lain. Saya yakin orang ini punya andil besar dalam kejatuhan pasar hari ini,” tulis akun analis kripto @mlmabc di X (Twitter).