kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Turki: Kami bersama Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun medan pertempuran!


Rabu, 30 September 2020 / 23:45 WIB
Turki: Kami bersama Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun medan pertempuran!


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Turki siap memberikan dukungan apapun kepada Azerbaijan dalam situasi di Nagorno-Karabakh, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada kantor berita Anadolu pada Rabu (30/9).

"Bantuan apa saja yang dibutuhkan Azerbaijan, kami siap (menyediakannya). Kami mengatakan, kami bersama-sama dengan Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun di medan pertempuran. Itu bukan kata-kata kosong," tegasnya seperti dilansir kantor berita TASS.

"PBB sebelumnya mengadopsi sejumlah resolusi (tentang masalah Nagorno-Karabakh), tetapi Armenia mengabaikan hukum internasional yang menyatakan mereka tidak ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan cara diplomatik," ujarnya.

Menurut Cavusoglu, Azerbaijan "berperang di tanahnya sendiri, memerangi penjajah".

Baca Juga: Kian sengit, pertempuran pasukan Azerbaijan dan Armenia terus berlanjut

Situasi di Nagorno-Karabakh mulai membara pada 27 September, dengan bentrokan bersenjata yang memasuki hari keempat pada Rabu, 30 September. Darurat militer telah berlaku di Azerbaijan dan Armenia. 

Mengutip Reuters, dalam letusan terbesar dari konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun sejak gencatan senjata 1994, pertempuran Azerbaijan dan Armenia telah menyebar jauh melampaui perbatasan di Nagorno-Karabakh.

Mungkin minta bantuan Rusia

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (29/9), menyatakan, saat ini dia tidak mempertimbangkan untuk meminta bantuan berdasarkan perjanjian keamanan pasca-Soviet. 

Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. "Armenia akan memastikan keamanannya, dengan partisipasi dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) atau tanpa itu," kata Pashinyan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Pertempuran dengan Azerbaijan kian sengit, Armenia mungkin minta bantuan Rusia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×