kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Turkiye Resmi Boikot Coca-Cola & Nestle Karena Dukung Israel, Bagaimana Di Indonesia?


Kamis, 09 November 2023 / 06:09 WIB
Turkiye Resmi Boikot Coca-Cola & Nestle Karena Dukung Israel, Bagaimana Di Indonesia?
ILUSTRASI. Turkiye Resmi Boikot Coca-Cola & Nestle Karena Dukung Israel, Bagaimana Di Indonesia?


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Boikot Pendukung Israel - Ankara. Turkiye resmi melakukan boikot terhadap produk impor yang diduga mendukung Israel melakukan pengeboman dan aksi militer di Gaza. Di negara lain, termasuk Indonesia, aksi boikot produk pendukung Israel juga meluas meski tidak berlangsung secara resmi.

Diberitakan Kompas.com, Parlemen Turkiye melarang produk Coca-Cola dan Nestle dari restoran-restorannya pada Selasa (7/11/2023) atas dugaan dukungan mereka terhadap Israel di tengah konflik di Gaza. "Produk dari perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di dalam kampus parlemen," ujar Grand National Assembly Turkiye, tanpa menyebutkan nama perusahaan tersebut.

Ketua Parlemen Numan Kurtulmus membuat keputusan tersebut dalam rangka mendukung kepekaan publik terkait pemboikotan produk-produk perusahaan yang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap kejahatan perang Israel dan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza.

Dilansir dari CNA, sebuah sumber di parlemen mengatakan bahwa minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle adalah satu-satunya merek yang dihilangkan dari menu. Sumber menambahkan bahwa keputusan tersebut dimaksudkan untuk menanggapi protes besar publik terhadap perusahaan-perusahaan ini karena mendukung Israel.

Baik pernyataan parlemen maupun sumber tersebut tidak menjelaskan bagaimana Coca-Cola dan Nestle mendukung upaya perang Israel. Bulan lalu, Nestle mengatakan bahwa mereka menutup sementara salah satu pabrik produksinya di Israel sebagai tindakan pencegahan dan menjadi perusahaan produk konsumen raksasa pertama yang mengumumkan tanggapan mereka terhadap perang tersebut.

Baca Juga: Warga Malaysia Boikot Produk yang Berhubungan dengan Israel

Aktivis Turkiye dalam beberapa hari terakhir menyebut kedua perusahaan tersebut dalam unggahan di media sosial yang menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mereka anggap mendukung Israel.

Langkah parlemen Turkiye ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah atau organisasi besar yang menargetkan merek-merek besar dunia terkait perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Palestina, Hamas.

Di tempat lain, serikat pekerja bongkar muat di pelabuhan Barcelona menolak untuk melakukan bongkar muat material militer di tengah perang di Gaza, sementara serikat pekerja transportasi di Belgia menolak untuk menangani peralatan militer yang dikirim ke Israel.

Selama sebulan terakhir, Presiden Turkiye Tayyip Erdogan dan pemerintahannya telah mengkritik tajam serangan Israel ke Gaza dan dukungan Barat untuk Yerusalem. Israel telah membombardir Gaza sejak serangan Hamas ke Israel selatan sebulan yang lalu, ketika para pejuangnya menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.

Boikot Israel di Indonesia

Aksi boikot produk pendukung Israel juga terjadi di Indonesia. Aksi boikot ini dilakukan oleh masyarakat, sebagai konsumen.

Ajakan aksi boikot tersebut berlangsung melalui media sosial. Mereka mengajak masyarakat tidak membeli/menggunakan produk-produk milik pengusaha Amerika yang diduga mendukung Israel.

Aksi boikot tersebut mendorong PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald's di Indonesia mengirimkan bantuan Rp 1,5 miliar ke Palestina.

Pengiriman bantuan tersebut diserahkan manajemen PT Rekso ke Badan Amil Zakat Nasional pada Selasa 7 November 2023.

Selama ini, McDonald's menjadi salah satu produk yang terkena sasaran aksi boikot masyarakat.


 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×