Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Twitter akhirnya mengumumkan akan segera melakukan penghapusan segala informasi menyesatkan terkait vaksin Covid-19 dari layanannya. Proses bersih-bersih ini akan dimulai pekan depan.
Melalui laman blog resminya, pihak Twitter akan memprioritaskan penghapusan informasi menyesatkan yang berbahaya. Dalam beberapa minggu ke depan, Twitter akan mulai melabeli Tweet yang berisi informasi yang berpotensi menyesatkan tentang vaksin.
"Kami berfokus pada mengurangi informasi menyesatkan yag menghadirkan potensi bahaya terbesar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," tulis Twitter dalam blog resminya, Rabu (16/12).
Twitter merasa memiliki tanggung jawab moral dalam hal ini karena telah menjadi tempat debat dan diskusi publik yang luas. Melalui Twitter, berbagai informasi bisa menyebar dengan cepat ke berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga: Negara-negara Afrika berharap ada keringanan harga untuk vaksin Covid-19
Kategori informasi menyesatkan menurut Twitter
Berdasarkan kebijakan yang dibuat Twitter saat ini, mereka akan melakukan penghapusan Tweet yang menyertakan informasi palsu atau menyesatkan tentang beberapa hal berikut ini:
- Sifat virus, seperti bagaimana penyebarannya di dalam masyarakat
- Khasiat dan/atau keamanan tindakan pencegahan, perawatan, atau upaya lain untuk mengurangi atau mengobati penyakit
- Peraturan resmi, batasan, atau pengecualian yang berkaitan dengan pedoman kesehatan
- Prevalensi atau risiko infeksi atau kematian.
Mulai pekan depan, tepatnya pada pembaruan sistem tanggal 21 Desember 2020, kebijakan penghapusan Tweet akan diperluas menyusul serangkaian program vaksinasi Covid-19 yang sudah mulai berjalan di beberapa negara.
Baca Juga: Angka kematian akibat virus corona tinggi, Raja Swedia: Kami telah gagal
Beberapa informasi yang nantinya akan ditandai atau dihapus oleh Twitter adalah yang menyampaikan narasi atau informasi mengenai hal-hal berikut ini:
- Klaim palsu yang menyarankan imunisasi dan vaksin digunakan dengan sengaja untuk membahayakan atau mengendalikan populasi, termasuk pernyataan tentang vaksin yang memicu konspirasi yang disengaja
- Klaim palsu yang telah banyak dibantah tentang dampak buruk atau akibat dari menerima vaksinasi
- Klaim palsu bahwa Covid-19 tidak nyata atau tidak serius, dan oleh karena itu vaksinasi tidak diperlukan
Twitter juga mengumumkan bahwa mulai awal 2021 nanti, mereka dapat memberi label atau memberi peringatan pada Tweet yang menyebarkan rumor yang tidak berdasar, klaim yang disengketakan, serta informasi yang tidak lengkap atau di luar konteks tentang vaksin.
Tweet yang diberi label tersebut dapat terhubung ke informasi kesehatan masyarakat yang berwenang atau panduan aturan Twitter untuk memberi konteks tambahan kepada para pengguna mengenai informasi otoritatif tentang Covid-19.