Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Twitter Inc mengatakan pada Minggu (10/4), Elon Musk menolak tawaran untuk bergabung dengan dewan direksi perusahaan media sosial itu. Dan, Twitter memperingatkan, akan lebih banyak gangguan di depan.
CEO Twitter Parag Agrawal menyebutkan dalam sebuah catatan yang di-posting ke Twitter, dewan direksi mengadakan banyak diskusi dengan Musk. Tetapi, dia tidak menyebutkan alasan keputusan CEO Tesla itu menolak tawaran tersebut.
Menurut Agrawal, penunjukan Musk sebagai dewan direksi Twitter berlaku efektif pada Sabtu (9/4)
"Saya yakin ini yang terbaik," kata Agrawal dalam catatan tersebut, seperti dikutip Reuters. "Akan ada gangguan di depan, tetapi tujuan dan prioritas kami tetap tidak berubah".
Baca Juga: Menerka Nasib Twitter Setelah Kedatangan Elon Musk
Hanya, pengumuman itu begitu mendadak sehingga Musk masih terdaftar di dewan direksi di situs Twitter pada Senin (11/4) pagi.
Musk, yang kekayaan bersihnya mencapai US$ 274 miliar menurut Forbes, hanya menanggapi dengan emotikon face-with-hand-over-mouth di Twitter.
Musk, yang menyebut dirinya absolutis kebebasan berbicara dan mengkritik Twitter, mengungkapkan kepemilikan 9,1% saham di Twitter pada 4 April, dan dia berencana untuk membawa perbaikan signifikan di platform media sosial itu.
Pengungkapan kepemilikan saham Twitter memicu spekulasi luas tentang niat Musk, mulai dari pengambilalihan penuh platform hingga mengambil peran aktif dalam keputusan perusahaan.
Berita tentang Musk mengisi kursi dewan direksi membuat beberapa karyawan Twitter panik atas masa depan kemampuan perusahaan media sosial itu untuk memoderasi konten, sumber mengatakan kepada Reuters.
Baca Juga: Terungkap Elon Musk Punya 9,2% Kepemilikan, Saham Twitter Melonjak 26%
Musk, pengguna Twitter yang produktif, telah membuat pengumuman tentang perusahaannya dan berbagai masalah kepada lebih dari 80 juta pengikutnya di platform media sosial.
Sebelum memborong saham, Musk melakukan jajak pendapat di Twitter, menanyakan pengguna, apakah mereka percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berbicara.
Sehari setelah menjadi pemegang saham terbesar, ia meluncurkan jajak pendapat lain yang menanyakan pengguna, apakah mereka menginginkan tombol edit di Twitter, fitur yang telah lama ditunggu-tunggu.
Musk juga bertanya kepada pengguna dalam jajak pendapat lain, apakah kantor pusat Twitter harus diubah menjadi tempat penampungan tunawisma, sebuah rencana yang mendapat dukungan pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos.
Pada Sabtu (9/4), Musk menyarankan perubahan pada layanan berlangganan premium Twitter Blue, termasuk memangkas harganya, melarang iklan, dan memberikan opsi untuk membayar dalam mata uang kripto Dogecoin.