CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Terungkap Elon Musk Punya 9,2% Kepemilikan, Saham Twitter Melonjak 26%


Senin, 04 April 2022 / 18:31 WIB
Terungkap Elon Musk Punya 9,2% Kepemilikan, Saham Twitter Melonjak 26%
ILUSTRASI. Elon Musk memiliki 9,2% saham di Twitter, berpotensi menjadikan CEO Tesla ini sebagai stakeholder terbesar. Patrick Pleul/Pool via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Elon Musk memiliki 9,2% saham di Twitter, pengajuan peraturan menunjukkan pada Senin (4/4), berpotensi menjadikan CEO Tesla ini sebagai stakeholder terbesar di situs micro-blogging itu.

Saham Twitter langsung melonjak 26% dalam perdagangan pre-market, yang juga mengikuti tweet Musk yang menyebutkan, dia memberikan "pemikiran serius" untuk membangun platform media sosial baru.

Saham perusahaan media sosial lainnya, termasuk Meta Platforms dan pemilik Snapchat Snap, juga naik.

Baca Juga: Bertarung Lawan Komisi Bursa AS, Elon Musk Samakan Dirinya dengan Rapper Eminem

Musk memiliki 73,5 juta saham Twitter. Itu berarti, nilai saham pasifnya di perusahaan itu hingga US$ 2,9 miliar berdasarkan penutupan perdagangan Jumat (1/4) pekan lalu. Sahamnya dipegang oleh Elon Musk Revocable Trust.

Musk, pengguna Twitter yang produktif, memiliki lebih dari 80 juta pengikut sejak bergabung pada tahun 2009.

Dia telah menggunakan platform tersebut untuk membuat beberapa pengumuman, termasuk bertanya ke pengikutnya soal penjualan saham Tesla yang membawanya dalam pengawasan regulasi.

Musk, bagaimanapun, juga kritis terhadap platform media sosial dan kebijakannya akhir-akhir ini. Ia mengatakan media sosial merusak demokrasi dengan gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×