Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Twitter Inc, Facebook Inc, dan Instagram menonaktifkan video kampanye penghargaan Presiden Donald Trump untuk George Floyd pada platform mereka pada hari Jumat, karena keluhan hak cipta.
Tidak jelas gambar hak cipta apa yang memicu pengaduan tersebut, tetapi pengacara asal California Sam Koolaq mengatakan kepada Politico bahwa perusahaannya mengajukan pengaduan hak cipta ke Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube. Koolaq tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Donald Trump tarik 9.500 tentara AS dari Jerman, hubungan AS-Jerman memburuk?
Kematian Floyd pekan lalu setelah pertemuan fatal dengan seorang perwira polisi telah menyebabkan protes nasional. Jumat malam, Trump mengkritik penghapusan oleh Twitter. “Mereka berjuang keras untuk Demokrat Kiri Radikal. Pertempuran satu sisi. Ilegal,” tulisnya di Twitter.
Kepala Eksekutif Twitter Jack Dorsey menanggapi dalam tweet, "Tidak benar dan tidak ilegal"
"Ini ditarik karena kami mendapat keluhan DMCA dari pemegang hak cipta," tambah Dorsey.
Situs media sosial itu mengatakan "menanggapi keluhan hak cipta sah yang dikirimkan kepada kami oleh pemilik hak cipta atau perwakilan resmi mereka."
Baca Juga: Beri label, media Rusia sebut Facebook sebagai diktaktor teknologi
Facebook, yang memiliki jaringan berbagi foto dan video Instagram, mengatakan pihaknya menghapus posting setelah menerima keluhan hak cipta pembuatnya di bawah Digital Millennium Copyright Act.
"Organisasi yang menggunakan seni asli yang dibagikan di Instagram diharapkan memiliki hak untuk melakukannya," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
Video tiga menit, 45 detik itu di-tweet oleh kampanye Trump pada hari Rabu. Itu juga diunggah di saluran YouTube Trump dan halaman Facebook kampanyenya. Klip ini telah mengumpulkan lebih dari 1,4 juta view di YouTube dan Facebook.
Sementara, Youtube yang berada di bawah naungan Alphabet Inc mengatakan video yang diunggah kampanye Trump tidak identik dengan yang diunggah ke Twitter. Konten yang diidentifikasi dalam keluhan hak cipta tidak ada dan situs tidak menghapus video, kata YouTube.
Baca Juga: Paul McCartney geram budaya rasisme yang masih hidup hingga kini
Twitter telah berada di bawah pengawasan ketat dari pemerintahan Trump sejak fakta memeriksa tweet Trump tentang klaim penipuan pemungutan suara lewat surat yang tidak berdasar. Ia juga menyebut tweet Trump tentang protes di Minneapolis sebagai "memuliakan kekerasan."
Trump telah berjanji untuk memperkenalkan undang-undang yang dapat membatalkan atau melemahkan undang-undang yang melindungi perusahaan media sosial dari pertanggungjawaban atas konten yang diposting oleh pengguna mereka.
Di masa lalu, Twitter telah mencatat setidaknya dua video Trump yang memiliki musik dari soundtrack film Batman "The Dark Knight Rises" dan "Photograph" milik Nickelback.