kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ubah haluan ke properti dan asuransi (3)


Jumat, 17 Juni 2016 / 14:58 WIB
Ubah haluan ke properti dan asuransi (3)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Kerja keras dan ulet menjadi karakter yang menolong Richard Li membangun kerajaan bisnisnya. Menyandang status anak miliarder, Richard muda pernah bekerja paruh waktu di restoran McDonalds dan caddy di lapangan golf. Di saat bisnis telekomunikasi merosot, Richard percaya diri untuk berubah haluan ke bisnis properti. Richard mengakuisisi perusahaan properti Dong Fang. Bisnis Richard kian gemuk setelah mendapatkan bisnis asuransi dari sang ayah.

Jiwa ulet dan pekerja keras taipan Li Ka-Shing menurun ke sang anak, Richard Li. Hal ini tak lepas dari tempaan keras sang ayah yang mendidik untuk menghargai uang sejak usia kecil.

Sebelum namanya terpampang di jajaran miliarder dunia, Richard harus melewati masa kecil dengan kerja keras. Meski sang ayah tercatat sebagai orang terkaya di daratan Asia, pada usia 13 tahun Richard pernah bekerja paruh waktu di McDonalds.

Dia juga pernah melakoni pekerjaan sebagai caddy di lapangan golf. Mental pekerja keras inilah yang membuatnya bertahan saat jatuh bangun merintis usaha.

Setelah menggeluti bisnis telekomunikasi selama bertahun-tahun, Richard sadar betul bahwa kinerja perusahaan miliknya, PCCW mulai memasuki tren landai. Tapi bukan Richard Li namanya jika kehabisan akal.

Richard segera memutar arah bisnisnya dan mulai menjajal bisnis properti. PCCW yang semula dikenal sebagai raksasa telekomunikasi, perlahan-lahan berubah rupa menjadi pengembang properti mewah di kawasan Asia Pasifik.

Tahap awal mengubah haluan bisnis, PCCW menempatkan saham di perusahaan baru. Ide pengalihan bisnis properti ini datang dari investor yang menyarankan manajemen memecah sebagian aset telekomunikasi menjadi properti.

Saran tersebut dipertimbangkan masak-masak oleh manajemen di tengah saham PCCW yang terus merosot. Akhirnya, manajemen sepakat banting setir mengembangkan aset properti.




TERBARU

[X]
×