kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

UBS : Bubble properti di China tak akan terjadi


Selasa, 15 November 2011 / 13:45 WIB
UBS : Bubble properti di China tak akan terjadi
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Vidjongtius dalam konferensi pers RUPST KLBF yang digelar secara online, Senin (18/5).


Reporter: Dyah Megasari, Market Watch |

HONG KONG. Bubble properti di China seperti yang selama ini dicemaskan kemungkinan besar tidak terjadi. Ulasan ini diberikan oleh bank terbesar asal Swiss , UBS AG. Kebijakan moneter China yang cenderung ketat hingga kuartal III 2011 terbukti ampuh menekan harga rumah di beberapa kota besar China.

Bahkan tahun depan, harga rumah tersebut bakal amblas hingga 20%. Sektor properti diprediksi tidak akan mengalami sulit karena Beijing masih terus mempertahankan pengetatan pasar properti. UBS menghitung penurunan harga hunian di kota-kota kelas dua China bakal lebih moderat yaitu sekitar 10% selama 15 bulan ke depan. Sedangkan di kota-kota kecil China penurunan marginal bisa dimulai sebesar 5%.

UBS melihat, salah satu faktor yang harus diperhatikan otoritas China adalah pengaturan jumlah persediaan perumahan baru. Pemasaran produk anyar harus diatur sedemikian rupa pada paruh pertama tahun depan.

"Harga akan terus tertekan selama periode ini," demikian prediksi riset UBS. Apalagi, pihak pengembang sudah mulai menggunting harga peluncuran rumah baru. "Hubungan tersebut akan menjadi awal tren penurunan harga properti China," terang UBS.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×