kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

UBS : Bubble properti di China tak akan terjadi


Selasa, 15 November 2011 / 13:45 WIB
UBS : Bubble properti di China tak akan terjadi
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Vidjongtius dalam konferensi pers RUPST KLBF yang digelar secara online, Senin (18/5).


Reporter: Dyah Megasari, Market Watch |

HONG KONG. Bubble properti di China seperti yang selama ini dicemaskan kemungkinan besar tidak terjadi. Ulasan ini diberikan oleh bank terbesar asal Swiss , UBS AG. Kebijakan moneter China yang cenderung ketat hingga kuartal III 2011 terbukti ampuh menekan harga rumah di beberapa kota besar China.

Bahkan tahun depan, harga rumah tersebut bakal amblas hingga 20%. Sektor properti diprediksi tidak akan mengalami sulit karena Beijing masih terus mempertahankan pengetatan pasar properti. UBS menghitung penurunan harga hunian di kota-kota kelas dua China bakal lebih moderat yaitu sekitar 10% selama 15 bulan ke depan. Sedangkan di kota-kota kecil China penurunan marginal bisa dimulai sebesar 5%.

UBS melihat, salah satu faktor yang harus diperhatikan otoritas China adalah pengaturan jumlah persediaan perumahan baru. Pemasaran produk anyar harus diatur sedemikian rupa pada paruh pertama tahun depan.

"Harga akan terus tertekan selama periode ini," demikian prediksi riset UBS. Apalagi, pihak pengembang sudah mulai menggunting harga peluncuran rumah baru. "Hubungan tersebut akan menjadi awal tren penurunan harga properti China," terang UBS.




TERBARU

[X]
×