Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Bank Raksasa Swiss, UBS meramalkan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun 2020. Proyeksi UBS ini bertentangan dengan konsensus sejumlah ekonom yang memprediksi The Fed tidak akan menurunkan suku bunga tahun ini.
Arend Kapteyn, kepala penelitian ekonomi global di UBS, mengatakan pada hari Selasa bahwa tarif yang diterapkan dalam perang dagang antara Washington dan Beijing akan menurunkan pertumbuhan ekonomi AS menjadi hanya 0,5% year on year pada paruh pertama 2020.
Baca Juga: Iran serang AS, berikut rangkuman pandangan analis terhadap pergerakan pasar
AS terakhir menaikkan tarif barang-barang China pada bulan September 2019, dengan China membalas dengan menaikkan bea masuknya pada berbagai produk Amerika. Kenaikan tarif lebih lanjut pada Desember ditunda karena kedua belah pihak sepakat menuntaskan kesepakatan perdagangan fase satu.
"Kami pikir kerusakan tarif ini akan mendorong pertumbuhan AS turun ... itu sebenarnya akan memicu tiga pemotongan bunga The Fed, yang jauh dari konsensus," katanya kepada CNBC "Street Signs Asia" saat Konferensi UBS Greater China Conference di Shanghai.
Baca Juga: Investor kembali memburu safe haven, harga emas kembali berkilau
Kapteyn mencatat bahwa para pejabat Fed telah memperlihatkan sedikit kecenderungan untuk melakukan gerakan apa pun, dengan notulen pertemuan menunjukkan bahwa mereka berada di “a comfortable hold" dan ingin melihat penurunan materi secara material dalam data sebelum menilai kembali posisi mereka.
Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Harga Emas Semakin Terang Benderang
Meski begitu, Kapteyn menekankan bahwa dampak dari tarif bisa saja bersifat sementara dan bahwa AS tidak menuju resesi.
"Meskipun kami mengalami perlambatan besar dan pemotongan ini, kami tidak berpikir Anda bisa mencapai level resesi," katanya. "Jadi pada dasarnya gangguan sementara, kamu bisa melewatinya dengan cepat dan kemudian semuanya kembali ke tren."