Sumber: Harian KONTAN, 27 Oktober 2011 | Editor: Catur Ari
Keluarga dan latar belakang pendidikan yang tinggi membuat Uday Kotak piawai dalam berbisnis. Anak pedagang kapas ini mampu melihat peluang di sektor keuangan India. Melalui perusahaan pembiayaan, Uday sukses menarik investor untuk menyuntikkan modal pembiayaan kredit jangka panjang kepada masyarakat. Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan baik karena bank-bank India saat itu masih sangat konservatif dan tak mau ambil risiko.
Kemampuan bisnis Uday Kotak tak hanya datang dari latar belakang pendidikannya saja. Lahir di Gujarati, India, Uday berasal dari keluarga menengah atas. Ayahnya yang bernama Mundal adalah pedagang kapas yang sukses.
Uday sejak kecil sudah dididik untuk menjadi pebisnis. Ketertarikan dalam ilmu matematika membuatnya memiliki logika bisnis dan perhitungan yang matang. Ini dibuktikan dengan segudang prestasi yang disandangnya saat kuliah. Selain terkenal sebagai mahasiswa yang pintar, dia juga aktif dalam olahraga kriket.
Saat bermain kriket dalam liga antar provinsi, Uday pernah mengalami kecelakaan fatal. Ia geger otak dan sempat mengalami koma selama dua minggu. Akibatnya dia harus cuti kuliah satu semester untuk beristirahat total. "Kedua orangtua sempat pesimistis saya akan kembali normal," ujarnya. Tak hanya orangtuanya, dokter yang menangani juga mengatakan jika selamat maka Uday akan mengalami gangguan berpikir.
Vonis itu tak membuatnya menyerah. Dia berjuang untuk sembuh dan menjalani aktivitas normal seperti biasa. Setelah cuti satu semester, dia kembali kuliah dan mampu menyelesaikan jenjang sarjana ekonomi di Sydenham College tepat waktu.
Prestasi akademik yang dia raih mengantarkan Uday untuk kuliah gratis alias mendapat beasiswa di jenjang master. Ia mengatakan, cidera yang dialaminya memberikan kekuatan dalam hidupnya. Dia yakin, dengan keinginan yang kuat maka semua bisa terwujud.
Setelah menyelesaikan jenjang master pada 1984, Uday bergabung dengan perusahaan keuangan Nelco. Saat itulah, dia melihat potensi besar dalam industri keuangan India. Ia melihat celah bisnis yang bagus. Saat itu bank-bank di India mau memberikan bunga pinjaman 6% dengan jangka waktu pengembalian yang singkat. Di situlah Uday mempunyai ide untuk membangun usaha pembiayaan atau leasing.
Untuk merealisasikan idenya ini, Uday kemudian meminjam modal ke keluarga dan teman dekat sebesar 30 lakh. Dengan modal itulah dia mendirikan Kotak Mahindra Finance Limited pada 1986. Saat pertama berdiri, Kotak hanya punya dua pegawai. Namun demikian, Uday mampu meyakinkan investor pertamanya Anand Mahindra untuk memberikan pinjaman dengan jangka waktu pengembalian lebih lama meski dengan bunga lebih besar dari bunga bank.
Bisnis Uday semakin kencang melaju ketika Pemerintah India mengeluarkan aturan yang cukup ketat untuk bank asing. Bank-bank asing yang beroperasi di India hanya boleh menggunakan dana untuk transaksi lokal.
Di sinilah Uday melihat celah. Dia mengambil kesempatan dengan mempergunakan perusahaannya untuk mengelola transaksi lokal. Langkah ini membuat usahanya banyak dibicarakan.
Lembaga pembiayaan itu makin berkibar di tengah sikap konservatif bank-bank di India yang enggan mengambil risiko. Ketika itu, kebutuhan kredit masyarakat lagi tinggi-tingginya dan Uday berani memberikan pinjaman dengan jangka waktu pelunasan lebih lama. Jutaan nasabah pun berada di genggaman Uday.
Setelah merasa kuat, pada 2003 Uday mengubah bisnis pembiayaannya menjadi bank komersial. Inilah yang kemudian membuatnya terkenal sebagai Mr. Finance. Ini juga langkah berani Uday. Sebab, saat itu belum ada institusi keuangan non-bank yang beralih menjadi bank. "Awalnya, banyak yang meragukan tindakan ini, termasuk keluarga saya sendiri," ujarnya. Saat ini Kotak Mahindra Group memiliki 8 juta nasabah dan 300 cabang di seluruh dunia.
(Bersambung)