Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW/BRUSSELS. Pada Senin (24/1/2022), NATO mengatakan bahwa pihaknya sudah menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur. Aksi tersebut mendapat kecaman dari Rusia dan menyebutnya sebagai "histeria" Barat sebagai tanggapan atas pengerahan pasukannya di perbatasan Ukraina.
Melansir Reuters, Departemen Pertahanan AS di Washington mengatakan sekitar 8.500 tentara Amerika disiagakan dan sedang menunggu perintah untuk dikerahkan ke wilayah tersebut, jika Rusia menyerang Ukraina.
Ketegangan meningkat setelah Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara untuk mencapai perbatasan tetangganya, yang mengelilingi Ukraina dengan pasukan dari utara, timur dan selatan.
Rusia membantah merencanakan invasi dan Moskow mengutip tanggapan Barat sebagai bukti bahwa Rusia adalah target, bukan penghasut, agresi.
Baca Juga: AS Perintahkan Keluarga Staf Kedutaan Tinggalkan Ukraina, Rusia Siap Invasi?
Presiden Joe Biden, mendorong persatuan transatlantik, mengadakan panggilan video aman selama 80 menit dengan sejumlah pemimpin Eropa pada hari Senin dari Ruang Situasi Gedung Putih untuk membahas krisis Ukraina.
"Saya mengadakan pertemuan yang sangat, sangat, sangat baik dengan Eropa, termasuk para pemimpin Jerman, Prancis, Italia, Inggris, dan Polandia," jelas Biden.
Dia mengatakan ada "kebulatan suara secara total".
Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan, para pemimpin membahas upaya bersama mereka untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut terha
dap Ukraina, termasuk persiapan untuk memberlakukan konsekuensi besar dan biaya ekonomi yang parah pada Rusia atas tindakan tersebut serta untuk memperkuat keamanan di sisi timur NATO.
Baca Juga: Diplomat AS dan Rusia Akui Sulit Hasilkan Terobosan Tapi Bisa Kurangi Ketegangan