Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pemboman besar-besaran Rusia di medan pertempuran Ukraina timur, tepatnya Severodonetsk dan Lysychansk, telah menjadi neraka bagi tentara Ukraina di kota itu.
"Tentara Rusia sedang menghancurkan segalanya di Lysychansk (yang mencakup Severodonetsk)," kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai menulis di Telegram, Kamis (23/6), seperti dikutip Al Jazeera.
"Sungguh neraka di sana," ungkapnya, setelah empat bulan bombardir Rusia di kota kembar Severodonetsk dan Lysychansk yang terbelah Sungai Donetsk.
"Pasukan kami memegang posisi mereka dan akan terus bertahan selama diperlukan," tambah Haidai.
Baca Juga: Tandingi Rusia, Presiden Ukraina Minta Barat Percepat Pengiriman Senjata Berat
Presiden Volodymyr Zelenskyy juga mengungkapkan, serangan udara dan artileri besar-besaran Moskow ditujukan untuk menghancurkan seluruh wilayah Donbas.
"Kita harus membebaskan tanah kita dan mencapai kemenangan, tetapi lebih cepat, jauh lebih cepat," kata Zelenskyy dalam pidato video yang dirilis Kamis pagi, mengulangi tuntutan Ukraina untuk senjata yang lebih besar dan lebih cepat.
"Ada serangan udara dan artileri besar-besaran di Donbas. Tujuan penjajah di sini tidak berubah, mereka ingin menghancurkan seluruh Donbas selangkah demi selangkah," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Rusia Tuding Barat Sebarkan Kebohongan Penyebab Krisis Pangan Global
"Inilah mengapa kami berulang kali menekankan percepatan pengiriman senjata ke Ukraina. Yang dibutuhkan dengan cepat adalah keseimbangan di medan perang untuk menghentikan armada jahat ini dan mendorongnya keluar dari perbatasan Ukraina," imbuh dia.
Dalam indikasi bahwa pertempuran untuk Donbas menjadi lebih sulit, TASS mengutip separatis pro-Moskow, Rusia telah merebut sebagian besar Vovchoyarivka, sebuah desa sekitar 12 km barat daya Lysychansk.
Jika benar, Lysychansk akan berisiko lebih besar untuk diduduki.