kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UNHCR: Lebih dari 100 Juta Orang di Dunia Terpaksa Mengungsi karena Konflik


Senin, 23 Mei 2022 / 09:25 WIB
UNHCR: Lebih dari 100 Juta Orang di Dunia Terpaksa Mengungsi karena Konflik
ILUSTRASI. Pengungsi Ukraina setelah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia, di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, 9 Maret 2022. REUTERS/Fabrizio Bensch/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Badan pengungsi PBB, UNHCR, mencatat ada lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia kini terpaksa hidup dalam pengungsian karena adanya konflik di tempat asal mereka. 

Dalam laporannya yang dirilis hari Senin (23/5), UNHCR mengatakan bahwa para pengungsi umumnya melarikan diri karena mendapat kekerasan, persekusi, serta pelanggaran HAM lainnya.

"Ini adalah catatan yang seharusnya tidak pernah ada. Ini harus menjadi peringatan untuk menyelesaikan dan mencegah konflik, mengakhiri persekusi, dan mengatasi penyebab mendasar yang membuat banyak orang tidak bersalah meninggalkan rumahnya," ungkap Komisioner UNHCR, Filippo Grandi.

Baca Juga: PBB: Lebih dari 3.000 Penduduk Sipil Tewas di Ukraina Sejak Invasi

Dilansir dari Reuters, data UNHCR mencakup para pengungsi, pencari suaka, serta mereka yang mengungsi di dalam negara mereka sendiri. Laporan badan kemanusiaan pekan lalu menyebut jumlah orang yang mengungsi di negaranya sendiri telah mencapai 60 juta orang pada akhir tahun lalu.

Melihat fakta tersebut, Grandi mendesak adanya tindakan untuk mengatasi perpindahan penduduk tersebut secara mendasar. Baginya, bantuan kemanusiaan yang kini terus mengalir hanya akan menangani konsekuensinya.

"Untuk membalikkan tren ini, satu-satunya cara adalah perdamaian dan stabilitas, sehingga orang-orang yang tidak bersalah tidak dipaksa untuk bertaruh antara hidup dengan bahaya di rumahnya atau hidup berbahaya di pengasingan," lanjut Grandi.

Baca Juga: UNICEF: 9,3 Juta Anak Suriah Butuh Bantuan, Mereka Menderita Terlalu Lama

UNHCR juga mengungkap bahwa perang di Ukraina telah menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah pengungsi hingga paruh pertama tahun ini.

Mengutip halaman resmi UNHCR, hingga hari Jumat (20/5), sudah ada 6.444.009 orang Ukraina yang mengungsi sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.

Mayoritas melarikan diri ke negara tetangga seperti Polandia, Slovakia, Hungaria, Rumania, Moldova, Belarusia, hingga Rusia.

Sejalan dengan itu, konflik berkepanjangan di tempat lain seperti Ethiopia dan Republik Demokratik Kongo juga menjadi faktor lain di balik tingginya angka pengungsi global.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×