Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk pertemuan puncak luar biasa pada 6 Maret 2025. Adapun agenda utamanya adalah untuk membahas dukungan tambahan bagi Ukraina, jaminan keamanan Eropa, dan cara membiayai kebutuhan pertahanan Eropa.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua KTT Uni Eropa Antonio Costa, di akun media sosial X miliknya.
"Kita tengah menjalani momen yang menentukan bagi Ukraina dan keamanan Eropa. Dalam konsultasi saya dengan para pemimpin Eropa, saya mendengar komitmen bersama untuk menghadapi tantangan tersebut di tingkat UE: memperkuat Pertahanan Eropa dan berkontribusi secara tegas bagi perdamaian di benua kita dan keamanan jangka panjang Ukraina," kata Costa, pada Minggu (23/2/2025).
Pertemuan tersebut diadakan saat Presiden AS Donald Trump telah memulai pembicaraan dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi tidak mengundang Ukraina atau Uni Eropa ke meja perundingan.
Pemerintahan Trump juga telah memperjelas bahwa saat ini mereka lebih fokus pada Tiongkok daripada Rusia dan bahwa Eropa harus berinvestasi lebih banyak pada pertahanan mereka sendiri daripada mengandalkan Washington.
Melansir Reuters, berdasarkan kesepakatan di antara para anggota NATO, negara-negara Uni Eropa yang menjadi bagian dari aliansi tersebut harus membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan setiap tahun.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskiy Siap Mundur Jika Demi Perdamaian Ukraina
Akan tetapi banyak negara, termasuk negara-negara besar seperti Jerman, Italia, atau Spanyol, masih membelanjakan dengan nilai yang lebih sedikit.
Komisi Eropa memperkirakan investasi pertahanan Uni Eropa membutuhkan 500 miliar euro selama 10 tahun ke depan dan para pemimpin Uni Eropa akan membahas cara mencari uang, meskipun pinjaman bersama sepertinya tidak akan dibahas, kata para pejabat.
Para pemimpin cenderung lebih fokus pada penggunaan dana Uni Eropa yang sudah tersedia untuk keperluan militer atau mempermudah pengeluaran dana nasional tanpa batasan aturan Uni Eropa.
Para pejabat telah membahas kemungkinan penggunaan pinjaman sekitar 90 miliar euro dan beberapa hibah dari dana pemulihan pascapandemi Uni Eropa untuk pertahanan yang sepertinya tidak akan dibelanjakan sebelum batas waktu 2026.
Yang juga sedang dibahas adalah penggunaan dana kohesi Uni Eropa - uang dari anggaran jangka panjang Uni Eropa yang dialokasikan untuk menyamakan standar hidup di seluruh blok - untuk proyek-proyek yang dapat membantu militer.
Baca Juga: Rusia Pertimbangkan Penyerahan Aset yang Dibekukan Barat untuk Rekonstruksi Ukraina