Reporter: Dyah Megasari, BBC |
BRUSSELS. Uni Eropa gagal menggalang suara dari 27 negara anggotanya untuk mengubah traktat Uni Eropa. Berarti kesepakatan ini hanya akan diikuti oleh 17 negara zona euro dan beberapa tambahan dari negara lain yang menyatakan berminat. Eropa memutuskan akan bekerja memberangus krisis dengan pakta terpisah.
Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy mengumumkan bahwa Hongaria memutuskan tetap berada di luar usulan traktat baru. Sedangkan Republik Ceko dan Swedia harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan parlemen negara tersebut.
Dia membantah bahwa traktat baru ini akan membuat Uni Eropa terpecah menjadi dua.
Dalam pembahasan ini, Perdana Menteri Inggris David Cameron paling keras menolak gagasan Jerman dan Prancis. "Kami tidak bisa menerima traktat baru tanpa jaminan keamanan," tegasnya (9/12). Inggris berencana memveto kebijakan Uni Eropa. Cameron mengaku dia telah membuat keputusan yang sulit, tetapi benar.
"Apa yang ditawarkan bukanlah untuk kepentingan Inggris,'' ujanya. Cameron tidak akan mengajukan usulan tersebut ke hadapan parlemen Inggris mengingat traktat itu berada di luar struktur Uni Eropa.
Meski tidak ada kesepakatan terkait traktat baru tetapi para pemimpin Uni Eropa menyetujui mematok batasan bantuan dana Eropa pada posisi 500 miliar euro.
Gagalnya kesepakatan ini membuat bursa futures Eropa langsung terbenam. Euro Stoxx 50, DAX, dan bursa Prancis amblas antara 1,1%-1,5%.