Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Saat ini Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), yan ada di bawah WHO, memang mencantumkan titanium dioksida sebagai kemungkinan karsinogen.
Komisi Eropa mengatakan saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya titanium dioksida dalam masker wajah yang menimbulkan risiko kesehatan dan meminta semua orang untuk tetap menggunakan masker.
"Tidak dapat disimpulkan bahwa masker wajah FFP atau masker bedah, yang mungkin mengandung TiO2, dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan," kata juru bicara Komisi kepada Reuters.
Keberadaan zat karsinogen pada masker telah menjadi perhatian badan kesehatan masyarakat Belgia sejak Februari lalu. Mereka menyarankan masyarakat untuk tidak menggunakan masker wajah yang sebelumnya didistribusikan secara gratis setelah diketahui mengandung nanopartikel perak dan TiO2.
Komisi Eropa juga telah mengusulkan agar penggunaan TiO2 dalam makanan dilarang secepat mungkin, setidaknya pada pertengahan 2022. Usulan ini disampaikan setelah badan keamanan pangan Uni Eropa mengatakan zat itu tidak lagi aman karena efek karsinogenik tidak dapat dikecualikan ketika tertelan.