/2022/03/30/894125884.jpg "Unit Pertahanan Udara Rusia Menembak 25 Drone Ukraina yang Menuju Moskow")
Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Unit pertahanan udara Rusia menembak jatuh 25 drone Ukraina yang menuju Moskow sepanjang Rabu (24/12/2025), menurut Walikota Moskow Sergei Sobyanin.
Sobyanin, dalam serangkaian unggahan di aplikasi pesan Telegram yang dilansir Reuters Kamis (25/12/2025) mengatakan, drone-drone tersebut berhasil dipukul mundur selama sekitar 23 jam.
Tim darurat sedang memeriksa serpihan-serpihan di tempat drone tersebut jatuh ke tanah, tetapi tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Baca Juga: Gedung Putih Perintahkan Militer AS untuk Fokus pada Karantina Minyak Venezuela
Sembilan drone berhasil dipukul mundur tepat setelah pukul 11 malam. (2000 GMT) dan seterusnya.
Dua dari empat bandara utama yang melayani ibu kota membatasi operasional untuk sementara waktu, kata otoritas penerbangan sipil Rusia di Telegram.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unit pertahanan udaranya telah menghancurkan 29 drone Ukraina di seluruh negeri dalam periode tiga jam yang berakhir pukul 23.00. Belum jelas apakah ini termasuk drone yang menuju Moskow — seperti yang dikutip oleh Sobyanin.
Sebelumnya, kementerian tersebut mengatakan unit pertahanan udaranya telah menghancurkan 172 drone Ukraina semalam, hampir setengahnya di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.
Baca Juga: Zelensky Ajukan Rencana Damai Baru, Tawarkan Zona Demiliterisasi ke Rusia
Militer Ukraina mengatakan drone mereka semalam telah menyerang pabrik karet sintetis Yefremov di wilayah Tula Rusia di selatan Moskow dan fasilitas penyimpanan drone maritim di Krimea yang diduduki Rusia.
Gubernur wilayah Tula, Dmitry Åmilyaev, mengatakan puing-puing dari drone Ukraina yang jatuh memicu kebakaran di sebuah lokasi industri. Ia tidak menyebutkan nama fasilitas tersebut. Ia mengatakan bahwa unit pertahanan udara Rusia menghancurkan 12 drone Ukraina di wilayah tersebut.
Ukraina telah meningkatkan serangan drone jauh di dalam wilayah Rusia, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan lokasi militer, energi, dan logistik untuk mengganggu upaya perang Moskow, sebagai tanggapan atas serangan Rusia yang terus berlanjut terhadap Ukraina.
