kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untuk booster, Jerman promosikan vaksin Moderna yang diibaratkan seperti Rolls-Royce


Rabu, 24 November 2021 / 07:06 WIB
Untuk booster, Jerman promosikan vaksin Moderna yang diibaratkan seperti Rolls-Royce
ILUSTRASI. Jerman akan mempromosikan vaksin Covid-19 Moderna bagi warga Jerman yang tengah mencari suntikan booster Covid-19. Soeren Stache/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman akan mempromosikan vaksin Covid-19 Moderna bagi warga Jerman yang tengah mencari suntikan booster Covid-19. Menurut Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, pada Senin (22/11/2021), tingginya permintaan vaksin BioNTech/Pfizer berisiko memangkas cadangan stok vaksin dan menggagalkan upaya untuk menjinakkan gelombang keempat pandemi.

Mengutip Reuters, Spahn memperingatkan selama konferensi pers bahwa sekitar 16 juta dosis Moderna dapat kedaluwarsa pada kuartal pertama tahun depan jika tidak digunakan. Dia juga menambahkan, beberapa ahli melihat Moderna sebagai "Rolls-Royce" dan BioNTech sebagai "Mercedes".

"Sayangnya kesan yang berkembang di masyarakat adalah kami akan mendesak Moderna hanya untuk menghindari masa kedaluwarsa vaksin tersebut yang jatuh pada kuartal pertama tahun 2022," kata Spahn.

"Ini adalah aspek penting tetapi bukan yang menentukan. Yang penting adalah stok BioNTech kami kosong begitu cepat sehingga minggu depan kami tidak akan dapat memberikan lebih dari 2-3 juta dosis seminggu," jelasnya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 usia 12-17 tahun berlanjut

Reuters memberitakan, saat ini Jerman sedang berjuang untuk mengendalikan gelombang keempat yang didorong terutama oleh varian Delta yang lebih menular yang telah mendorong tingkat infeksi ke rekor tertinggi di seluruh Eropa.

Institut Robert Koch melaporkan pada hari Senin bahwa jumlah infeksi 7 harian naik menjadi 386,5 per 100.000 warga, atau total 30.643 selama 24 jam, 7.000 lebih tinggi dari seminggu yang lalu. Lebih dari 60 orang meninggal karena virus dalam 24 jam terakhir.

16 Negara bagian Jerman mencoba mengatasi gelombang tersebut dengan meluncurkan suntikan booster, mengimbau mereka yang tidak divaksinasi untuk segera melakukan vaksinasi, dan memberlakukan pembatasan tambal sulam.

Baca Juga: Cara cek sertifikat vaksin Covid-19 & jalan keluar jika tak muncul di PeduliLindungi

Negara bagian timur Saxony dan negara bagian selatan Bavaria telah membatalkan pasar Natal yang akan dibuka minggu ini. 

Di seluruh Jerman, sebagian besar bisnis tetap terbuka bagi mereka yang telah divaksinasi atau telah pulih. Pihak berwenang mencoba mematahkan penolakan untuk mendapatkan vaksinasi di Jerman di mana tingkat vaksinasi mencapai 68%. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang Spanyol yang sudah mencapai 80%.

Spahn mengatakan, suntikan booster akan memakan waktu setidaknya dua minggu untuk mulai meratakan kurva infeksi. Menurutnya, hanya pembatasan kontak yang dapat membantu menekan penyebaran Covid-19 dalam jangka pendek.

Spahn berusaha menghilangkan kekhawatiran akan kekurangan vaksin dengan menegaskan bahwa Jerman memiliki 50 juta dosis gabungan dari BioNTech dan Moderna yang tersedia hingga akhir tahun, cukup untuk suntikan pertama dan kedua serta booster.

Selanjutnya: Vaksinasi pertama mencapai 65% dari target hingga 23 November 2021




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×