kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

Untung Besar, China Temukan 1,15 Juta Ton Deposit Mineral Tanah Jarang di Yunnan


Senin, 20 Januari 2025 / 07:53 WIB
Untung Besar, China Temukan 1,15 Juta Ton Deposit Mineral Tanah Jarang di Yunnan
ILUSTRASI. Tiongkok baru saja menemukan endapan tanah jarang baru yang sangat besar di Honghe, yang terletak di provinsi Yunnan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Setelah mengungkap serangkaian endapan mineral besar, Tiongkok baru saja menemukan endapan tanah jarang baru yang sangat besar di Honghe, yang terletak di provinsi Yunnan. 

Melansir Interesting Engineering, menurut sumber media Tiongkok, endapan baru tersebut dapat menghasilkan lebih dari 1,15 juta metrik ton sumber daya, yang secara signifikan meningkatkan industri dalam negeri negara tersebut.

Menurut siaran pers dari Survei Geologi Tiongkok (CGS), endapan tersebut dapat menjadi sumber potensial untuk praseodymium, neodymium, dysprosium, dan terbium. 

Setelah digali, endapan tersebut dapat mengandung lebih dari 470.000 ton mineral yang sangat dicari ini.

Penemuan terbaru adalah endapan unsur tanah jarang (RRE) jenis penyerapan ion super besar, yang menandai terobosan besar lainnya dalam eksplorasi sumber daya Tiongkok. 

Endapan pertama tersebut ditemukan pada tahun 1969 di provinsi Jiangxi di negara tersebut.

Baca Juga: 10 Negara dengan Cadangan Logam Tanah Jarang Terbesar Dunia

Bijih tanah jarang yang teradsorpsi ion merupakan endapan mineral tempat RRE terkonsentrasi secara alami dan terserap ke permukaan mineral lempung. 

Bijih ini biasanya ditemukan di tanah granit yang telah lapuk, sehingga relatif mudah diekstraksi melalui metode yang ramah lingkungan seperti pertukaran ion.

Deposit baru ini ditetapkan menjadi tambang tanah jarang sedang hingga berat terpenting di Tiongkok. 

Setelah beroperasi, tambang ini akan meningkatkan sumber daya tanah jarang Tiongkok secara signifikan, melengkapi berbagai industri mulai dari elektronik komersial hingga kendaraan listrik.

"Penemuan ini sangat penting untuk memperkuat keunggulan Tiongkok dalam sumber daya tanah jarang, meningkatkan rantai industri tanah jarang, dan semakin mengonsolidasikan dominasi strategis Tiongkok dalam sumber daya tanah jarang sedang dan berat," tulis CGS di akun WeChat publiknya, seperti dilansir South China Morning Post (SCMP).

Tonton: Dahsyat Senjata Badai Logam China, Tembakkan 450.000 Peluru per Menit

Berita ini mengikuti tahun 2024 yang sangat membuahkan hasil dalam hal eksplorasi mineral bagi negara tersebut, di mana CGS membuat temuan-temuan penting sepanjang tahun. 

Pada bulan Juli 2024, ahli geologi Tiongkok menemukan dua mineral baru, Oboniobite dan Scandio-fluoro-eckermannite, di tambang tanah jarang terbesar di dunia, Bayan Obo, di Mongolia Dalam. 

Mineral-mineral ini biasanya mengandung unsur-unsur berharga untuk industri energi baru, teknologi informasi, kedirgantaraan, pertahanan nasional, dan militer.

Selanjutnya: Kalender Ekonomi Dunia Hari Ini (20 Januari 2025), Cek Rilis Data Eropa dan Jepang

Menarik Dibaca: Ini Beragam Benefit Beasiswa LPDP yang Bisa Diperoleh Jika Lolos Seleksi Syarat



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×