Sumber: The Star,Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK/BEIJING/TOKYO. Data yang dirilis Centrefor System Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University pada Selasa (21/4/2020) menunjukkan, korban kematian global akibat Covid-19 (virus corona) mencapai 170.000 kasus pada Senin malam.
Data CSSE menunjukkan, sebanyak 170.261 orang telah meninggal dunia karena penyakit itu pada pukul 10.40 malam pada hari Senin di AS, dengan total kasus di seluruh dunia mencapai 2.475.841 kasus.
Amerika Serikat telah mencatatkan korban kematian paling banyak dengan jumlah 42.295 kasus, sehingga total kasus kematian mencapai 786.600. Kemudian disusul Italia dengan 24.114 kematian, Spanyol melaporkan 20.852 kematian dan Prancis juga mencatat lebih dari 20.000 kematian.
Baca Juga: Bukan hasil rekayasa lab, WHO: Asal usul Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar
Italia, pusat wabah di Eropa, melaporkan pada hari Senin untuk pertama kalinya penurunan total infeksi virus corona aktifnya. Adapun Spanyol mencatat kematian harian terendah dalam empat minggu terakhir.
Negara bagian New York, Amerika Serikat, pusat wabah di negara itu, telah meluncurkan pengujian antibodi Covid-19 skala besar yang dimulai pada hari Senin dalam upaya untuk menentukan berapa banyak penduduknya yang telah terinfeksi virus.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengumumkan di Twitter bahwa ia akan menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan imigrasi ke negaranya sementara waktu.
Baca Juga: PM Lee ke pekerja migran: Kami akan merawat Anda seperti kami merawat warga Singapura
Keputusan itu, menurut Trump, dibuat berdasarkan pandemi dan kebutuhan untuk melindungi lapangan pekerjaan warga Amerika.
Melansir Xinhua, data yang dirilis Robert Koch Institute (RKI), kasus virus corona Jerman melampaui 140.000 pada hari Senin, dengan tingkat kematian sangat rendah sebesar 3,1% di antara infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi. RKI merupakan lembaga pemerintah dan lembaga penelitian yang bertanggung jawab untuk pengendalian dan pencegahan penyakit
Mulai hari Senin, toko-toko di Jerman dengan area penjualan maksimum hingga 800 meter persegi diizinkan untuk dibuka kembali di bawah peraturan baru untuk kebersihan serta akses dan kontrol antrian.
Baca Juga: Corona di Amerika sentuh 800.000 kasus, melonjak dua kali lipat dalam dua minggu
Kanselir Angela Merkel menyerukan strategi keluar "bertahap" dan "hati-hati" dari langkah-langkah Covid-19, dengan mengatakan "Terlepas dari segalanya, Jerman masih berada di awal pandemi dan masih jauh dari hutan."
Di Serbia, bengkel servis, pasar hijau dan lokasi konstruksi akan mulai menjalankan bisnisnya dalam kapasitas penuh mulai Selasa, dengan langkah-langkah perlindungan wajib terhadap COVID-19, kata pemerintah dalam siaran pers.
Baca Juga: Saat lockdown untuk kekang corona, kerusuhan pecah di Prancis
Kasus Covid-19 Turki melonjak melewati 90.000 pada hari Senin dengan lebih dari 2.100 kematian, sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi di Iran mencapai 83.505 di tengah berlanjutnya epidemi.
Turki, pusat penyebaran baru di Timur Tengah, telah mencatat 90.980 kasus Covid-19 setelah 4.674 kasus baru dikonfirmasi pada hari Senin.