kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Usai Alibaba, China selidiki praktik monopoli Didi Chuxing


Kamis, 17 Juni 2021 / 17:10 WIB
Usai Alibaba, China selidiki praktik monopoli Didi Chuxing
ILUSTRASI. Logo Didi Chuxing. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Regulator pasar China telah memulai penyelidikan antimonopoli terhadap Didi Chuxing di tengah rencana perusahaan untuk melantai di bursa efek (IPO) pada tahun ini. Diperkirakan rencana IPO itu akan menjadi yang terbesar di Amerika Serikat (AS). 

Dilansir dari Reuters, Kamis (17/6), penyidikan tersebut untuk pertama kalinya sebagai tindakan keras regulator terhadap perusahaan platform China, termasuk Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd. 

Regulator pasar China, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR), sedang menyelidiki apakah raksasa ride sharing ini menerapkan praktik persaingan tidak sehat sehingga menekan bisnis pesaingnya secara tidak adil. 

Selain itu, regulator juga memeriksa apakah mekanisme penetapan harga yang digunakan oleh bisnis Didi cukup transparan. Baik Didi maupun SAMR menolak berkomentar. 

Dalam prospektus IPO yang dipublikasikan pekan lalu, Didi mengungkapkan bahwa pihaknya dan lebih dari 30 perusahaan internet China lainnya telah bertemu dengan regulator, termasuk SAMR, pada bulan April. 

Baca Juga: China's Didi reveals U.S. IPO filing, sets stage for blockbuster New York float

Regulator meminta perusahaan untuk melakukan pemeriksaan internal serta memastikan komitmen kepatuhan. Perusahaan diminta untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kemungkinan pelanggaran antimonopoli, anti persaingan tidak sehat, pajak dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 

Didi mengatakan telah menyelesaikan pemeriksaan internal dan otoritas juga melakukan inspeksi di tempat. Ini menunjukkan bahwa regulator mungkin tidak puas dengan hasil pemeriksaan dan perusahaan dapat dikenakan sanksi.

Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa penyelidikan oleh regulator pasar masih dalam tahap awal. Dalam kondisi itu, regulator belum memberikan instruksi secara rinci kepada perusahaan.

Penyelidikan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu rencana IPO Didi yang menjadi terbesar sejak Alibaba sebesar US$ 25 miliar pada 2014. 
Walau begitu, Didi percaya harga dan persaingan tidak sehat akan dipandang sebagai pelanggaran yang relatif kecil, yang telah memberi perusahaan cukup kepercayaan untuk melanjutkan rencana IPO.

Didi juga menyoroti penciptaan lapangan kerja bagi regulator, faktor kunci yang bisa mendapatkan sikap yang lebih lunak dari Beijing. Perusahaan sekarang mempekerjakan sekitar 13 juta pengemudi aktif tahunan di China, menurut prospektusnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, China telah berusaha untuk mengekang kekuatan ekonomi dan sosial dari raksasa internet yang dulunya diatur secara longgar. Tindakan keras tersebut didukung oleh Presiden China Xi Jinping. Pada bulan April, SAMR memberlakukan denda US$ 2,75 miliar kepada Alibaba. 

Selanjutnya: Grab dikabarkan akan umumkan merger dengan SPAC, valuasinya hampir US$ 40 miliar



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×