Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
STOCKHOLM. Maraknya kecelakaan pesawat belakangan ini, dimana salah satunya adalah jatuhnya Malaysia Air (MAS) MH17 di Ukraina, membuat aplikasi pelacak pesawat banyak diunduh.
Aplikasi ini belakangan menjadi pusat perhatian karena banyak orang ingin mempelajari jalur penerbangan global dan melacak keberadan pesawat. Padahal sebelumnya, hanya penggemar penerbangan dan profesional saja yang tertarik dengan aplikasi ini.
Salah satunya adalah aplikasi The Flightradar24. Aplikasi yang dapat diunduh secara gratis maupun berbayar ini, memuncaki aplikasi yang diunduh di Apple store. Kebanyakan, pengguna yang mengunduh aplikasi ini berasal dari Inggris, Jerman dan Belanda. Pasalnya, tiga negara itu yang merupakan paling banyak kehilangan dalam kecelakaan MH17.
Besarnya pengunduh aplikasi itu membuat server Flightradar24 macet. Dimana peningkatan lalu lintasnya mencapai 50 kali lipat. Hal itupun membuat perusahaan yang bermarkas di Stockholm itu menahan beberapa layanannya agar bandwidth-nya bisa kembali meningkat.
"Kami sudah beberapa kali mengalami lonjakan penjualan app sejak awan abu Islandia, tapi ini adalah yang terbesar," kata Frederik Lindahl CEO Flightradar24 CEO. 37 tahun, yang menjalankan perusahaan dari Stockholm.
Data Flightradar24 mengungkapkan bahwa wilayah udara Ukraina adalah rute yang populer. Lima hari sebelum ditembak jatuhnya MH17, ada 820 penerbangan yang melintasi timur Ukraina itu.
Dengan ditutupnya udara di atas timur Ukraina, data Flightradar24 menunjukkan saat ini banyak pesawat yang memilih rute melalui Turki dan wilayah Rusia.