Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
BEIJING. China menetapkan target untuk pinjaman baru sebesar 7 triliun yuan atau setara dengan US$ 1,1 triliun untuk tahun depan. Sumber Bloomberg juga mengatakan pemerintah menetapkan inflasi tahunan sebesar 4% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Bahkan target kahir untuk pinjaman baru tersebut bsia mencapai 7,5 triliun yuan.
Seperti diketahui, sebelumnya China mengekang pemberian kredit oleh perbankan. "Ini adalah kejutan positif untuk pasar saham dan bisa memicu rebound pada saham perbankan," ujar Dorris Chen, Analis BNP Paribas di Sanghai.
Sebagai gambaran, inflasi China pada November lalu menjadi 5,1% seiring harga properti yang melonjak. Pemerintah memberlakukan pembatasan pinjaman hipotek dimana artinya China harus melakukan pengetatan kebijakan moneter.