Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Keputusan FDA menandai otorisasi pengaturan pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi teknologi messenger RNA-nya. Itu terjadi kurang dari setahun setelah kasus Covid-19 pertama diidentifikasi di Amerika Serikat.
Perusahaan bioteknologi telah bekerja dengan pemerintah AS untuk mempersiapkan distribusi 5,9 juta dosis vaksin paling cepat akhir pekan ini.
Keputusan FDA didasarkan pada hasil studi tahap akhir terhadap 30.000 sukarelawan yang menemukan bahwa vaksin tersebut hampir 95% efektif dalam mencegah penyakit akibat Covid-19 tanpa masalah keamanan yang serius.
"Otorisasi vaksin Moderna berarti kami dapat mempercepat vaksinasi petugas kesehatan garis depan dan orang Amerika di fasilitas perawatan jangka panjang, dan, pada akhirnya, mengakhiri pandemi ini lebih cepat," kata Menteri Layanan Kemanusiaan dan Kesehatan AS Alex Azar dalam sebuah pernyataan.
Suntikan vaksin Moderna diharapkan dalat digunakan di lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah sakit pedesaan. Sebab, vaksin ini butuh disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu ultra dingin seperti yang dibutuhkan pada vaksin Pfizer.
Setelah dicairkan, vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu lemari es biasa. Ini diberikan dalam dua dosis dengan jarak waktu 28 hari.
Di antara kedua vaksin tersebut, Amerika Serikat mengharapkan 40 juta dosis sebelum akhir tahun, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, karena keduanya memerlukan dua suntikan.
Baca Juga: BPOM Amerika Serikat bersiap berikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Moderna
Presiden AS Donald Trump di Twitter memuji otorisasi tersebut. "Selamat, vaksin Moderna sekarang tersedia!" tulisnya.
Vaksin harus diangkut ke rumah sakit dan pusat lainnya sebelum suntikan dimulai.
Moderna mengatakan akan memberikan sekitar 20 juta dosis kepada pemerintah AS tahun ini dan diperkirakan akan mencapai antara 100 juta dan 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85 juta-100 juta di antaranya untuk Amerika Serikat.
Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS. untuk memberikan total 200 juta dosis pada akhir Juni 2021.
Rawat inap dan kematian AS melonjak, didorong oleh pertemuan liburan Thanksgiving bulan lalu. Pihak berwenang telah memperbarui pembatasan dan penutupan di seluruh negeri.
Pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan tentang perayaan Natal dan Tahun Baru, khawatir lonjakan virus lain dapat mengikuti gelombang saat ini yang sudah mengancam sistem perawatan kesehatan secara nasional.
Bahkan dengan dua vaksin yang sangat efektif, praktik seperti jarak sosial dan penutup wajah akan diperlukan selama berbulan-bulan sebelum cukup banyak orang yang diinokulasi untuk mengekang penularan virus dan akhirnya mengakhiri pandemi.