Sumber: CNBC | Editor: Sanny Cicilia
RIYADH. Nilai perusahaan minyak terbesar dunia asal Arab Saudi, Saudi Aramco diperkirakan tidak akan mencapai US$ 2 triliun, seperti yang disebut-sebut Pangeran Saudi Mohammad bin Salman.
Seorang sumber yang memiliki informasi mengenai rencana initial public offering (IPO) Saudi Aramco mengatakan pada Wall Street Journal, valuasi Saudi Aramco mungkin hanya US$ 1,5 triliun. Itu pun sudah menghitung daya tarik perusahaan setelah ada pengurangan pajak yang dijanjikan Kerajaan Saudi.
Sebelumnya, Mohammad bin Salman, Deputy Crown Prince, yang juga Menteri Pertahanan dan Chairman urusan Pengembangan Ekonomi Saudi menyebut-nyebut, valuasi Saudi Aramco bisa bernilai sampai US$ 2 triliun. IPO Aramco akan menjadi titik tolak Saudi untuk membuka perekonomiannya yang selama ini bergantung pada sektor minyak.
Jika sumber tersebut benar, maka ada selisih US$ 500 miliar pada penghitungan valuasi Aramco. Seberapa besar gap tersebut?
Sebagai gambaran, gap US$ 500 miliar tersebut sebesar kombinasi Amazon digabung dengan Netflix. Tapi, nilainya masih di bawah kapitalisasi Microsoft.
CNBC tidak mendapat respons klarifikasi dari Saudi Aramco terkait berita Wall Street Journal ini.
Bulan lalu, Reuters memberitakan, berbagai perusahaan manajer dana memperkirakan, valuasi Aramco sekitar US$ 1 triliun - US$ 1,5 triliun jika melepas 5% saham ke publik. Dengan pemberian keringanan pajak, analis memperkirakan, valuasi Aramco bisa naik US$ 1 triliun lagi.