kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian Omicron Siap Antar Rawat Inap Pasien Covid-19 di AS Capai Level Tertinggi Baru


Sabtu, 08 Januari 2022 / 08:21 WIB
Varian Omicron Siap Antar Rawat Inap Pasien Covid-19 di AS Capai Level Tertinggi Baru
ILUSTRASI. Seorang wanita mengambil tes Covid-19 di lokasi pengujian pop-up saat varian Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS, Senin (27/12/2021). REUTERS/Jeenah Moon.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Rawat inap pasien Covid-19 di AS siap untuk mencapai level tertinggi baru, menurut penghitungan Reuters, melampaui rekor Januari tahun lalu karena varian Omicron yang sangat menular memicu lonjakan dalam jumlah kasus.

Rawat inap di AS terus meningkat sejak akhir Desember, ketika Omicron dengan cepat mengambil alih Delta sebagai varian virus corona yang dominan di Amerika Serikat. Meskipun, para ahli mengatakan, Omicron kemungkinan kurang mematikan dari varian sebelumnya.

Sekalipun dianggap tidak terlalu parah, pejabat kesehatan tetap memperingatkan, banyaknya infeksi yang disebabkan oleh Omicron bisa membebani sistem rumah sakit, beberapa di antaranya telah menunjukkan tanda-tanda, sebagian karena kekurangan staf.

"Saya tidak percaya kita telah melihat puncaknya di sini, di Amerika Serikat," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky dalam program Today NBC News, Jumat (7/1), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Di Tengah Penyebaran Cepat Varian Omicron, Kasus Covid-19 Global Tembus 300 juta

Hanya, Walensky mengungkapkan, CDC belum melihat sinyal varian Omicron lebih parah pada anak kecil di bawah 5 tahun yang belum memenuhi syarat untuk divaksinasi, walaupun ada peningkatan rawat inap.

Dan, dia menegaskan, peningkatan kasus secara umum bisa menjadi salah satu penjelasan atas lonjakan rawat inap pasien Covid-19.

Dalam sebuah laporan yang rilis pada Jumat (7/1), CDC menyatakan, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech sangat protektif terhadap Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). 

MIS-C menyebabkan peradangan pada organ anak-anak, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, dan otak, dua sampai enam minggu setelah infeksi ringan atau tanpa gejala.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Menempati Peringkat 5 Besar Dunia

Perkiraan tersebut berdasarkan pada penilaian 283 pasien rawat inap berusia 12 hingga 18 tahun di 24 rumahsakit anak di 20 negara bagian antara Juli dan awal Desember, ketika prevalensi varian virus corona Delta tinggi.

AS melaporkan 662.000 kasus Covid-19 baru pada Kamis (6/1), angka harian tertinggi keempat yang pernah tercatat dan hanya tiga hari setelah rekor hampir 1 juta kasus, menurut penghitungan Reuters.

Sementara rawat inap pasien Covid-19 mencapai hampir 123.000 dan tampaknya siap untuk memecahkan rekor lebih dari 132.000 yang tertoreh tahun lalu dalam beberapa hari mendatang.

Kematian akibat Covid-19 di AS tetap cukup stabil di angka 1.400 per hari, jauh di bawah angka rekor tahun lalu. "Kami masih melihat angka-angka itu meningkat," ungkap Walensky.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×