Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam mengevakuasi hampir 30.000 warga dari wilayah pesisir pada Minggu (28/9/2025) ketika Topan Bualoi menghantam kawasan sentra baja di sabuk tengah negara itu.
Bualoi, topan ke-10 yang melanda Vietnam tahun ini, mendarat sekitar pukul 22.00 waktu setempat dengan kecepatan angin mencapai 130 km/jam, menurut Joint Typhoon Warning Centre dilansir dari laman Channelnewsasia pada Senin (29/9/2025).
Baca Juga: Plafon PVC Indonesia Siap Kuasai Pasar Vietnam & Bangladesh
Badan penanggulangan bencana Vietnam melaporkan sedikitnya satu orang meninggal dan empat lainnya hilang.
Lebih dari 28.500 warga di provinsi dan kota dari Ninh Binh hingga Quang Ngai telah dievakuasi.
Di Ha Tinh, salah satu pusat produksi baja utama, sekitar 15.000 warga dipindahkan ke sekolah dan pusat kesehatan yang dijadikan tempat penampungan sementara.
Otoritas juga mengerahkan hampir 117.000 personel militer, menutup empat bandara domestik, serta memerintahkan seluruh kapal nelayan kembali ke pelabuhan.
Baca Juga: Topan Bualoi Mengancam Vietnam: Bandara Ditutup, Ribuan Warga Dievakuasi
“Saya merasa cemas, tapi tetap berharap semuanya baik-baik saja setelah badai ini. Saat Topan Kajiki kemarin, kami selamat. Semoga kali ini juga tidak lebih parah,” kata Nguyen Cuong (29), warga Kota Ha Tinh, kepada AFP.
Direktur Pusat Meteorologi Mai Van Khiem memperingatkan bahwa Bualoi merupakan badai dengan intensitas kuat dan pergerakan cepat.
“Topan ini berpotensi memicu kombinasi bencana alam: angin kencang, hujan deras, banjir, longsor, hingga rob,” ujarnya seperti dikutip media pemerintah.
Para ilmuwan mengingatkan bahwa badai tropis kian kuat akibat pemanasan global yang dipicu perubahan iklim.
Baca Juga: Perjalanan VinFast, dari Vietnam ke Industri Mobil Global
Menurut Kementerian Pertanian Vietnam, lebih dari 100 orang meninggal atau hilang akibat bencana alam dalam tujuh bulan pertama 2025.
Tahun lalu, Vietnam menderita kerugian ekonomi hingga US$3,3 miliar akibat Topan Yagi yang melanda bagian utara dan menewaskan ratusan orang.