Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Vietnam menutup sejumlah bandara dan mengevakuasi ribuan warga di wilayah berisiko pada Minggu (28/9), saat Topan Bualoi yang terus menguat bergerak cepat menuju daratan.
Topan ini datang hanya beberapa hari setelah melanda Filipina, menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan banjir luas.
Menurut Badan Meteorologi Vietnam, topan tersebut membawa kecepatan angin hingga 133 km/jam (83 mph) per pukul 02.00 GMT. Bualoi diperkirakan akan mendarat di kawasan Vietnam tengah pada Minggu malam, lebih cepat dari prediksi sebelumnya karena pergerakannya yang sangat cepat.
Baca Juga: Ekspor Buah dan Sayur Vietnam Diprediksi Capai US$6,11 Miliar hingga September 2025
Dampak Potensial: Angin Kencang hingga Longsor
Otoritas cuaca Vietnam menyebut Bualoi sebagai badai berintensitas kuat dengan area dampak yang luas.
“Ini adalah badai dengan kecepatan hampir dua kali lipat rata-rata, mampu memicu berbagai bencana alam sekaligus, termasuk angin kencang, hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga gelombang pasang,” demikian pernyataan resmi.
Evakuasi Ribuan Warga dan Penutupan Bandara
Di provinsi Ha Tinh, lebih dari 15.000 warga telah dievakuasi, sementara ribuan pasukan disiagakan untuk membantu penanganan darurat.
Baca Juga: Perjalanan VinFast, dari Vietnam ke Industri Mobil Global
Pemerintah juga menghentikan operasional empat bandara pesisir, termasuk Bandara Internasional Danang, dan melakukan penyesuaian jadwal penerbangan, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam.
Sementara itu, hujan deras yang lebih dulu mengguyur kawasan Hue dan Quang Tri sudah menimbulkan banjir, menurut laporan pemerintah.
Vietnam Rawan Bencana Topan
Dengan garis pantai panjang yang menghadap Laut Cina Selatan, Vietnam kerap menjadi jalur lintasan topan tropis.
Bencana serupa sebelumnya menimbulkan kerugian besar. Tahun lalu, Topan Yagi menewaskan sekitar 300 orang serta menyebabkan kerugian properti mencapai US$3,3 miliar.