Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam memusnahkan lebih dari 1,2 juta babi ternak yang terinfeksi demam babi Afrika. Pemerintah mengatakan, virus menyebar dengan cepat di negara Asia Tenggara ini.
Daging babi menyumbang tiga perempat dari total konsumsi daging di Vietnam yang berpenduduk 95 juta orang. Hampir seluruh 30 juta babi ternak domestik pun dikonsumsi untuk kebutuhan dalam negeri.
Virus ini pertama kali terdeteksi di Vietnam pada Februari lalu dan telah menyebar ke 29 provinsi, termasuk Dong Nai, yang memasok sekitar 40% daging babi yang dikonsumsi di Ho Chi Minh City, pusat ekonomi selatan Vietnam.
Risiko penyebaran virus lebih lanjut sangat tinggi dan evolusi wabahnya rumit," ungkap pemerintah Vietnam dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Pemerintah mengatakan, banyak provinsi gagal mendeteksi wabah dan memusnahkan babi dengan benar karena kekurangan dana dan ruang yang diperlukan untuk mengubur babi yang mati.
Penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi tidak dapat disembuhkan pada babi. Demam babi Afrika ini juga menyebar dengan cepat ke seluruh negara tetangga China.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Maret lalu menyarankan Vietnam untuk menyatakan wabah demam babi sebagai keadaan darurat nasional.