kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Viral, Trump Picu Kontroversi dengan Bagikan Peta Kanada sebagai Bagian dari AS


Kamis, 09 Januari 2025 / 07:22 WIB
Viral, Trump Picu Kontroversi dengan Bagikan Peta Kanada sebagai Bagian dari AS
ILUSTRASI. Trump membagikan peta di platform Truth Social miliknya yang menggambarkan Kanada sebagai bagian dari AS. REUTERS/Brian Snyder


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Selasa (8/1/2025), Presiden terpilih AS Donald Trump membagikan peta di platform Truth Social miliknya yang menggambarkan Kanada sebagai bagian dari AS.

Mengutip Anadolu Agency, postingan tersebut mengikuti pernyataan berulangnya yang ingin menjadikan Kanada sebagai "negara bagian ke-51" sejak kemenangan pemilihannya pada bulan November.

"Banyak orang di Kanada SUKA menjadi Negara Bagian ke-51. Amerika Serikat tidak dapat lagi menanggung Defisit Perdagangan dan Subsidi besar-besaran yang dibutuhkan Kanada untuk tetap bertahan. Justin Trudeau mengetahui hal ini, dan mengundurkan diri," tulis Trump setelah pengunduran diri perdana menteri Kanada tersebut.

Pengumuman Trudeau pada hari Senin bahwa ia mengundurkan diri terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan dalam Partai Liberal dan penurunan peringkat persetujuan publik.

Trump melangkah lebih jauh dalam pernyataannya, dengan mengusulkan penggabungan antara AS dan Kanada. 

Ia berpendapat bahwa langkah tersebut akan menghilangkan hambatan perdagangan, mengurangi pajak bagi warga Kanada, dan meningkatkan keamanan mereka.

Baca Juga: Pemimpin Greenland Akan Bertemu Raja Denmark di Tengah Upaya Trump Menjajah Wilayah

"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada Tarif, pajak akan turun drastis, dan mereka akan BENAR-BENAR AMAN dari ancaman Kapal Rusia dan Tiongkok yang terus-menerus mengepung mereka. Betapa hebatnya Negara itu!!!" katanya.

Trudeau menolak usulan kontroversial Trump, dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada peluang sekecil apa pun bagi Kanada untuk menjadi bagian dari Amerika Serikat.

"Pekerja dan masyarakat di kedua negara kita mendapatkan keuntungan karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain," tambahnya di X.

Tonton: Ulah Donald Trump: Bisa Gunakan Kekuatan untuk Rebut Terusan Panama dan Greenland

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly juga mengkritik pernyataan Trump, menggambarkannya sebagai cerminan "kurangnya pemahaman" terhadap Kanada.

"Ekonomi kita kuat. Rakyat kita kuat. Kita tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman," katanya di X.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×