kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Virus corona: 5 juta warga tinggalkan Wuhan, diramal bakal ada 1.000 kasus baru


Senin, 27 Januari 2020 / 06:00 WIB
Virus corona: 5 juta warga tinggalkan Wuhan, diramal bakal ada 1.000 kasus baru
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Wuhan, China. REUTERS/Aly Song TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WUHAN. Sekitar 5 juta penduduk meninggalkan Wuhan sebelum pemerintah setempat melakukan isolasi akibat epidemi virus corona yang mematikan. Walikota Zhou Xianwang mengungkapkan pada hari Minggu, para pejabat kesehatan memperingatkan kemampuan virus untuk menyebar semakin kuat.

Melansir South China Morning Post, dalam konferensi pers Zhou mengatakan, ada sekitar 9 juta warga yang tersisa di kota setelah isolasi. Dari 2.700 orang yang saat ini diamati di kota, sekitar 1.000 orang kemungkinan akan dikonfirmasi terjangkit virus corona. Pada hari Minggu, Wuhan memiliki 533 kasus yang dikonfirmasi.

Pemerintah pusat memberlakukan isolasi pada Wuhan dan beberapa kota pada hari Kamis dengan harapan untuk menghentikan penyebaran virus baru ke bagian lain negara itu. Namun, banyak yang sudah meninggalkan kota untuk liburan, sementara sejumlah warga lain bergegas keluar Wuhan setelah isolasi diumumkan pada Rabu malam.

Baca Juga: Dunia Usaha Mengantisipasi Penyebaran Virus Korona

Sementara itu, China mengatakan Perdana Menteri Li Keqiang akan memimpin kelompok tingkat tinggi untuk memerangi epidemi virus corona yang telah menewaskan 56 orang dan menginfeksi lebih dari 2.000 lainnya.

Kota Beijing melaporkan lima kasus lain yang dikonfirmasi, termasuk bayi berusia sembilan bulan. Ini adalah kasus bayi pertama yang dikonfirmasi. Pada hari Sabtu, seorang gadis berusia dua tahun di Guangxi dipastikan terinfeksi.

Dewan Negara China telah memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari untuk mengekang penyebaran virus, menurut penyiar negara CCTV. Liburan itu, yang semula seharusnya berlangsung hingga 30 Januari, adalah festival paling penting di negara itu dan ratusan juta pekerja migran pedesaan melakukan perjalanan pulang ke negaranya.

Baca Juga: Konsumsi makanan sehat dan vitamin bisa bantu cegah penularan virus corona

Suzhou adalah kota pertama yang mengumumkan perpanjangan liburan, dengan mengatakan para pekerja di perusahaan-perusahaan dalam yurisdiksinya harus kembali bekerja tidak lebih awal dari 8 Februari.

Dewan Negara juga mengatakan bahwa sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, dan perguruan tinggi akan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut dari kementerian pendidikan.

Ma Xiaowei, menteri yang bertanggung jawab atas Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), mengatakan pada konferensi pers bahwa memerangi wabah itu rumit, terutama karena telah ditemukan bahwa virus baru dapat ditularkan bahkan selama periode inkubasi, yang tidak terjadi pada Sars (sindrom pernapasan akut parah).

Baca Juga: Kasus virus corona, PDRI: Tahan diri bepergian ke China

"Dari pengamatan, virus ini mampu menular bahkan selama periode inkubasi," kata Ma, menambahkan bahwa periode inkubasi berlangsung dari satu hingga 14 hari.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×