Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Kasus virus corona di Papua Nugini melonjak, melewati angka 10.000 pada Rabu (21 April), sebuah tonggak yang mengkhawatirkan bagi negara tetangga Indonesia itu.
Soalnya, para pejabat kesehatan Papua Nugini khawatir sistem kesehatan di negaranya yang rapuh berisiko kewalahan menghadapi lonjakan kasus virus corona.
Papua Nugini mencatat 245 kasus baru dalam 24 jam hingga tengah hari pada Selasa (20 April), melanjutkan peningkatan harian lebih dari 200 infeksi, menjadikan totalnya 10.197.
Meski begitu, angka kematian akibat Covid-19 di Papua Nugini stabil di 91.
Baca Juga: 9 Varian baru virus corona menurut WHO, masuk kategori VoC dan VoI
Berbeda dari pembaruan sebelumnya yang menunjukkan sebagian besar kasus baru di dekat ibu kota, Port Moresby, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Papua Nugini mengatakan, infeksi anyar terjadi di 17 dari 22 provinsi, menyiratkan penyebaran yang lebih luas.
Saat bergumul dengan peningkatan infeksi, Papua Nugini juga menghadapi penundaan program vaksinasi, yang bergantung pada pasokan dari skema berbagi vaksin COVAX global.
Pada tahap kritis
Papua Nugini, yang memiliki populasi sekitar 9 juta, telah memulai program vaksinasi menggunakan sejumlah kecil dosis yang dikirim oleh Australia dengan pesanan lebih banyak di bawah program COVAX.
"Pertempuran kami dengan wabah Covid-19 yang melonjak berada pada tahap kritis dan saya mendesak setiap warga negara untuk secara ketat mematuhi langkah-langkah," kata Komisaris Polisi David Manning, Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Papua Nugini, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: PM India: Gelombang kedua infeksi virus corona datang seperti badai