Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan (Korsel) melaporkan 334 kasus tambahan virus corona baru pada hari Kamis (27/2). Jumlah tersebut merupakan peningkatan harian terbesar. Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan baru untuk Korea Selatan dan latihan militer bersama ditunda.
Dikutip dari Reuters, Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, dengan tambahan tersebut total total penduduk yang terinfeksi corona menjadi 1.595 kasus. Korea Selatan juga melaporkan kematian yang ke-13 terkait dengan virus. Dari kasus-kasus baru, sebanyak 307 berada di kota tenggara Daegu, di mana sebuah gereja yang berada di pusat wabah terletak, kata KCDC dalam pernyataannya.
Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan penurunannya karena kekhawatiran virus corona
Departemen Luar Negeri AS menaikkan tingkat penasehat perjalanannya untuk Korea Selatan dan mendesak warga untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke negara itu.
Virus yang dapat menyebabkan pneumonia itu diyakini berasal dari pasar yang menjual satwa liar di pusat kota Wuhan di China akhir tahun lalu. Ini telah menginfeksi sekitar 80.000 orang dan membunuh lebih dari 2.700, sebagian besar di China.
Militer AS melaporkan kasus pertama virus corona pada hari Rabu, di seorang prajurit berusia 23 tahun yang berbasis di Camp Carroll, sekitar 20 km (12 mil) dari Daegu. Setidaknya, ada sekitar 28.500 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan.
Baca Juga: Tak mau kecolongan soal virus corona, pemerintah perbanyak tim observasi
Militer Korea Selatan juga telah melaporkan setidaknya 21 infeksi, dan telah membatasi sebagian besar pasukan di pangkalan mereka. Akibat wabah ini, latihan militer AS-Korea Selatan dinyatakan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat di masa depan mungkin harus membatasi perjalanan ke Italia, Korea Selatan dan negara-negara lain karena wabah virus corona. Korea Selatan memiliki kasus virus terbanyak di luar China dan Italia dan Iran muncul sebagai episenter baru dari penyakit yang menyebar dengan cepat.