kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Virus Marburg yang mematikan muncul lagi, WHO siapkan rencana kesiapsiagaan


Kamis, 12 Agustus 2021 / 21:02 WIB
Virus Marburg yang mematikan muncul lagi, WHO siapkan rencana kesiapsiagaan
ILUSTRASI. A logo is pictured on the headquarters of the World Health Orgnaization (WHO) in Geneva, Switzerland, June 25, 2020. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Prefektur Gueckedou adalah wilayah yang sama, di mana wabah Ebola merebak di Guinea tahun ini, serta awal wabah Afrika Barat 2014–2016 terdeteksi.

Penyakit virus Marburg memiliki tingkat kematian hampir 90%, menurut WHO. Saat ini, tidak ada pengobatan untuk melawannya, meskipun vaksin sedang dikembangkan. 

Tetapi, rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala tertentu bisa meningkatkan kelangsungan hidup pasien yang terpapar virus Marburg.

Wabah Marburg sebelumnya secara sporadis di benua Afrika dilaporkan terjadi di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda. Terakhir kali terjadi pada 2017 di Uganda.

Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada 1967 silam, menyusul dua wabah besar secara bersamaan di laboratorium di Kota Marburg, Jerman, dan di Beograd, ibu kota Yugoslavia saat itu.

Selanjutnya: Termasuk di Indonesia, WHO uji tiga obat baru untuk pasien COVID-19 parah




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×