kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,06   -1,45   -0.16%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visa dan Mastercard Akan Naikkan Biaya Transaksi Kartu Kredit ke Merchant


Kamis, 31 Agustus 2023 / 14:18 WIB
 Visa dan Mastercard Akan Naikkan Biaya Transaksi Kartu Kredit ke Merchant
ILUSTRASI. REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Visa dan Mastercard  dikabarkan berencana menaikkan biaya interchange kartu kredit kepada merchant. Langkah ini tentu akan berdampak pada nasabah karena  biasanya merchant selalu membebankan kenaikan biaya transaksi kepada konsumennya. 

Menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ), Rabu (30/8), kedua perusahaan pembayaran global tersebut menjadwalkan kenaikan tarif tersebut mulai Oktober 2023 hingga April 2024. Laporan itu menyebut bahwa kebanyakan kenaikan itu akan dilakukan untuk transaksi pembelian online. 

Biaya interchange merupakan biaya yang dibayarkan pedagang atau merchant kepada bank penerbit kartu setiap kali konsumen melakukan transaksi pembayaran dengan kartu kredit atau menggesek kartunya.

Menurut CMSPI, sebuah perusahaan konsultan yang bekerja sama dengan merchant, memperkirakan merchant bisa membayar tambahan US$ 502 juta per tahun dengan adanya kenaikan tersebut.

Baca Juga: Mastercard dan Visa Akhiri Hubungan dengan Binance

Block, perusahaan pemilik platform pembayaran Square menggugat Visa dan Mastercard terlibat praktik monopoli pada 14 Juli lalu. Kedua perusahaan itu dituduh berkonspirasi dengan bank-bank anggotanya menaikkan biaya interchange dan harga eceran.

"Efek dari kenaikan harga yang dibuat-buat ini, harag yang dibayara Square lebih tinggi dari harga yang dibayar oleh konsumen," kata Block dalam gugatannya.

Menurut Block, kenaikan biaya yang dikenakan Visa dan Mastercard sulit dihitung karena kedua perusahaan itu menaikkan biaya yang dikeluarkan SQuare berdasarkan jumlah lokasi merchant yang mereka sediakan. 

Namun, Mastercard, Visa, dan bank-bank besar berpendapat bahwa kenaikan biaya itu bertujuan membantu mengimbangi biaya pencegahan penipuan dan inovasi. Sementara bank akan menggunakan uang yang mereka peroleh dari biaya pertukaran untuk membayar program hadiah kartu kredit.

Seperti diketahui, Visa memproses US$ 14 triliun transaksi kartu kredit pada tahun 2022 melalui 80 juta pedagang dan 20 juta melalui fasilitator seperti Block’s Square. Angka tersebut menyumbang 60% lebih terhadap transaksi kartu kredit  di Amerika Serikat (AS. Sedangkan Mastercard sebagai jaringan kartu terbesar kedua memproses US$ 8,2 triliun transaksi.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×