kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Vladimir Putin: Eropa Tak Berdaya dan Tak Siap Menghadapi Perang Nuklir


Senin, 10 Juni 2024 / 08:19 WIB
Vladimir Putin: Eropa Tak Berdaya dan Tak Siap Menghadapi Perang Nuklir
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Eropa ?tidak berdaya? dan tidak siap menghadapi konflik nuklir dengan Rusia. TASS/Dennis Grombkowski


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Eropa “tidak berdaya” dan tidak siap menghadapi konflik nuklir dengan Rusia.

Melansir The Telegraph, dalam pidatonya yang penuh permusuhan di Forum Ekonomi St Petersburg minggu ini, Putin juga meramalkan bahwa NATO akan gagal melindungi Eropa jika berperang dengan Rusia.

“Eropa tidak memiliki sistem peringatan dini yang berkembang. Dalam hal ini mereka kurang lebih tidak berdaya,” katanya sambil duduk di panggung bersama Luis Arce, presiden Bolivia, dan Emmerson Mnangagwa, presiden Zimbabwe.

Putin sebelumnya pernah membanggakan persenjataan nuklir Rusia. Namun ia meningkatkan retorikanya minggu ini di forum tersebut, yang diadakan saat sekutu NATO memperingati 80 tahun pendaratan D-Day di Normandia.

Hal ini termasuk menggunakan salah satu wawancara pertamanya dengan media Barat untuk mengklaim bahwa ia tidak berniat menyerang NATO, meskipun ia juga mengatakan bahwa ia siap mempersenjatai sekutu Rusia dengan rudal jarak jauh untuk menyerang Eropa.

Selama empat jam pidato dan sesi tanya jawab pada hari Jumat di akhir forum berorientasi bisnis, moderator bertanya kepada Putin apakah dia harus mengarahkan “pistol nuklir” ke Barat.

Baca Juga: Moskow Salahkan AS Atas Kematian Perempuan dan Anak-Anak Rusia

“Penggunaannya dimungkinkan dalam kasus luar biasa, jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah negara. Saya rasa kasus seperti itu tidak akan terjadi. Tidak ada kebutuhan seperti itu,” jawab Putin.

Presiden Rusia telah membuat kaget para komentator di Barat dengan menguji coba rudal yang dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. Media Rusia juga membicarakan kemungkinan Kremlin melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya sejak tahun 1990, sebuah ancaman yang diulangi Putin pada hari Jumat.

“Jika perlu, kami akan melakukan tes. Sejauh ini hal itu tidak diperlukan,” ujarnya.

Mengutip Reuters, sebelumnya, pada Rabu (5/6/2024), Putin mengatakan dia dapat mengerahkan rudal konvensional dalam jarak serang ke Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa. 

Menurut Putin, ini akan terjadi jika mereka mengizinkan Ukraina menyerang lebih jauh ke Rusia dengan senjata jarak jauh Barat.

Putin mengatakan Barat salah jika berasumsi Rusia tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Biden: Senjata AS Tak Diizinkan untuk Digunakan Serang Moskow dan Kremlin

Dia mengatakan doktrin nuklir Kremlin tidak boleh dianggap enteng. 

Ketika ditanya tentang seruan Sekjen NATO Jens Stoltenberg untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia, Putin membedakan antara berbagai jenis rudal.

Namun Putin memperingatkan bahwa membiarkan Kyiv menyerang Rusia dengan senjata yang lebih kuat merupakan eskalasi serius yang bisa menarik Barat ke arah perang Rusia dengan Ukraina. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×