kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vladimir Putin resah, pembom strategis Barat terbang dengan jarak 20 km dari Rusia


Jumat, 19 November 2021 / 08:12 WIB
Vladimir Putin resah, pembom strategis Barat terbang dengan jarak 20 km dari Rusia
ILUSTRASI. Vladimir Putin mengatakan bahwa Barat terlalu menganggap enteng peringatan Rusia untuk tidak melewati garis merah. Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis (18/11/2021) bahwa Barat terlalu menganggap enteng peringatan Rusia untuk tidak melewati "garis merah". Dia juga menekankan bahwa Moskow membutuhkan jaminan keamanan yang serius dari Barat.

Melansir Reuters, dalam pidato kebijakan luar negeri yang luas, pemimpin Kremlin ini juga menggambarkan hubungan dengan Amerika Serikat sebagai suatu hal yang "tidak memuaskan". Akan tetapi, dia mengatakan Rusia tetap terbuka untuk berdialog dengan Washington.

Kremlin mengatakan pada bulan September bahwa NATO akan melangkahi garis merah Rusia jika memperluas infrastruktur militernya di Ukraina. Sejak saat itu, Moskow menuduh Ukraina dan NATO telah menunjukkan perilaku tidak stabil, termasuk di Laut Hitam.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengeluh bahwa pembom strategis Barat yang membawa "senjata yang sangat serius" terbang dalam jarak 20 km (12,5 mil) dari perbatasan Rusia.

Baca Juga: Sistem rudal S-550 terbaru milik Rusia diklaim mampu menghalau ledakan nuklir

"Kami terus-menerus menyuarakan keprihatinan kami tentang ini, berbicara tentang garis merah, tetapi kami memahami mitra kami  memiliki sikap yang sangat dangkal terhadap semua peringatan kami dan pembicaraan tentang garis merah," kata Putin.

Putin menambahkan, NATO telah menghancurkan semua mekanisme dialog.

Dia mengatakan kepada pejabat kementerian luar negeri bahwa Rusia perlu mencari jaminan keamanan jangka panjang dari Barat, meskipun dia mengatakan ini akan sulit dan tidak menjelaskan bentuk jaminan apa yang harus diambil.

Baca Juga: Nada Optimistis, Vladimir Putin Meyakini Ekonomi Rusia Tahun Ini Bisa Tumbuh 4,7%

Hubungan Rusia-Barat telah berada di posisi terendah pasca-Perang Dingin selama bertahun-tahun. Namun, situasinya semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir karena Ukraina dan negara-negara NATO telah meningkatkan kekhawatiran atas pergerakan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan mencoba mencari tahu niat Moskow sebenarnya.

Namun terlepas dari daftar perselisihan yang berkembang, Kremlin telah mempertahankan kontak tingkat tinggi dengan Washington dan berulang kali berbicara tentang kemungkinan pertemuan puncak antara Putin dan Presiden AS Joe Biden untuk menindaklanjuti pertemuan awal mereka di Jenewa pada Juni, yang menurut Putin telah membuka ruang untuk memperbaiki hubungan.

Juru bicara Putin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita RIA mengatakan, kedua presiden dapat mengadakan pertemuan online sebelum akhir tahun.

Selanjutnya: Rusia Mencabut Penguncian di Kala Kasus dan Kematian Baru Covid-19 Mendekati Rekor




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×