Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Virus corona baru makin mengganas di Korea Selatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Selasa (25/2), melaporkan 144 kasus baru Covid-19 terkonfirmasi.
Angka tersebut membawa jumlah kasus infeksi virus corona di negeri ginseng total menjadi 977 kasus, terbanyak di luar China. Hari ini, KCDC juga melaporkan kematian yang kesepuluh akibat Covid-19.
Melansir Reuters, kasus infeksi terbaru salah satunya seorang awak kabin Korean Air. Ini mendorong maskapai itu menutup kantornya di dekat Bandara Internasional Incheon, tempat ruang pengarahan kru berada.
Baca Juga: Terbanyak di luar China, total 14 warga Iran meninggal akibat virus corona
Sebanyak 68% dari kasus infeksi Covid-19 di Korea Selatan terkait dengan Gereja Shincheonji Yesus, di mana kasus pertama terjadi pada seorang wanita berusia 61 tahun. Tapi, tidak diketahui bagaimana ia bisa tertular.
Karena itu, KCDC menyatakan, mereka akan menguji lebih dari 200.000 jemaat sebuah gereja di Kota Daegu, pusat lonjakan kasus virus corona, ketika Presiden Moon Jae-in mengatakan, situasinya "sangat serius".
Banyak kasus baru muncul di Tenggara Daegu, yang menjadi lokasi Gereja Shincheonji Yesus, dan dekat Provinsi Gyeongsang.
Baca Juga: WHO minta Indonesia tetap siaga terhadap sebaran virus corona
Presiden Moon, dalam kunjungan pertamanya ke Daegu sejak wabah Covid-19 pecah, menyebutkan, situasinya sangat suram dan minggu mendatang akan menjadi kunci dalam pertempuran untuk mengendalikan virus corona.
Tapi, Moon meyakinkan warga Daegu bahwa pemerintah tidak mempertimbangkan untuk mengisolasi kota berpenduduk 2,5 juta jiwa tersebut.
KCDC mengatakan, kemarin mereka telah menguji 13.000 orang dan akan melakukan tes lagi pada 12.500 lainnya hari ini.
Baca Juga: Antisipasi penyebaran virus corona, Irak larang masuk pelancong dari tujuh negara ini
Menurut KCDC, setiap mesin polymerase chain reaction (PCR) yang Korea Selatan gunakan untuk menguji virus corona melakukan empat tes sehari, naik dari tiga tes dalam beberapa hari terakhir. Setiap tes memakan waktu dua hingga tiga jam.
Sementara Pemimpin Gereja Shincheonji sudah setuju untuk memberikan otoritas nama-nama semua jemaat gereja itu di Korea Selatan, yang media massa lokal perkirakan jumlahnya mencapai 215.000 orang.
Mengutip Reuters, Kantor Perdana Menteri Korea Selatan menyebutkan, pemerintah akan menguji semua jemaat gereja itu sesegera mungkin, untuk "menahan penyebaran virus dan mengurangi kecemasan publik".