Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Ketegangan politik di Argentina semakin panas. Terbaru, Wakil Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner mengalami percobaan pembunuhan yang gagal.
Kamis (1/9), seorang pria dengan pistol mencoba menembak Fernandez de Kirchner, tetapi senjata yang digunakan tidak meledak.
"Seorang pria menodongkan senjata api ke kepalanya dan menarik pelatuknya. Cristina masih hidup karena, untuk beberapa alasan yang belum dikonfirmasi, senjata itu tidak menembak," kata Presiden Argentina Alberto Fernandez dalam pidato yang disiarkan televisi.
Lebih lanjut, Alberto menyebut, pistol yang digunakan itu sebenarnya telah diisi dengan lima peluru.
"Ini adalah peristiwa paling serius yang kami lalui sejak Argentina kembali ke demokrasi," katanya.
Baca Juga: Pemimpin Terakhir Soviet Mikhail Gorbachev Tak Dimakamkan dengan Prosesi Kenegaraan
Serangan itu menggarisbawahi meningkatnya ketegangan politik di Argentina dan di sekitar kawasan yang telah membuat para politisi gelisah dari Kolombia hingga Brasil.
Fernandez de Kirchner diadili atas tuduhan korupsi dan ratusan pendukung telah berkumpul di luar rumahnya di Buenos Aires ketika serangan itu terjadi.
Rekaman video menunjukkan, seorang pria memegang pistol beberapa inci dari kepalanya saat dia menyapa para pendukung.
Penyerang, yang diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai pria berusia 35 tahun dan berasal Brasil, dengan cepat ditangkap oleh polisi dan senjatanya disita.
Fernandez de Kirchner, yang menjabat sebagai presiden selama dua periode antara tahun 2007-2015, adalah sosok yang memecah belah di Argentina. Dia bisa menghadapi hukuman 12 tahun dan kemungkinan didiskualifikasi dari jabatan publik atas kontrak publik yang diberikan pada awal 2000-an.
Baca Juga: Korea Selatan Siap Memberi Respons Keras Jika Korea Utara Melakukan Uji Coba Nuklir
Fernandez de Kirchner diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai Senat dan mungkin presiden dalam pemilihan umum tahun depan.
"Ketika kebencian dan kekerasan menang atas perdebatan, masyarakat hancur dan situasi seperti ini muncul: percobaan pembunuhan," kata Menteri Ekonomi Sergio Massa di Twitter.
Kepala negara dan sekutu politik dari seluruh kawasan, termasuk Presiden Chili Gabriel Boric, Nicolas Maduro dari Venezuela, Pedro Castillo dari Peru dan kandidat presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam serangan itu dalam pesan di Twitter, yang menyatakan solidaritas dengan Fernandez de Kirchner dan lega bahwa dia tidak terluka.