kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Warga Hong Kong Semakin Sengsara, Ada Pembatasan Sosial dan Kekurangan Sayuran


Rabu, 09 Februari 2022 / 07:38 WIB
Warga Hong Kong Semakin Sengsara, Ada Pembatasan Sosial dan Kekurangan Sayuran
ILUSTRASI. Warga memakai masker mengantre di pusat pengujian asam nukleat untuk penyakit virus corona (COVID-19) di distrik Sha Tin, Hong Kong, China, Senin (7/2/2022). REUTERS/Lam Yik


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Di sebuah pasar di pusat kota distrik Wan Chai, seorang anggota staf dari toko sayur Qiandama, berteriak kepada orang banyak untuk tidak masuk.

"Tidak ada lagi sayuran di dalamnya... Ini seperti medan perang," katanya ketika orang-orang mencoba menyerang.

Beberapa kios sayur dan buah yang menjual produk China daratan tutup sementara yang lain menjual produk dengan harga dua kali lipat dari biasanya.

Untuk saat ini, kata Lam, opsi terbaik adalah mematuhi strategi "nol dinamis" yang digunakan oleh China daratan untuk menekan semua wabah virus corona sesegera mungkin.

Baca Juga: Hong Kong Izinkan Toko Hewan Lanjutkan Bisnis Usai Pemusnahan Hamster

Surat kabar resmi Partai Komunis China, People's Daily, telah mendorong Hong Kong untuk mengikuti pendekatan China untuk menahan virus dalam sebuah editorial pada hari Senin.

"Ketika tingkat vaksinasi meningkat, ketika Omicron menghilang dan ketika hal-hal lain terjadi, kami akan meninjau kembali strategi kami," kata Lam.

Kebijakan virus corona Hong Kong telah mengubah pusat perjalanan dan bisnis Asia menjadi salah satu kota besar paling terisolasi di dunia.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Omicron Meninggal Bertambah, Kenali Gejala yang Terjadi

Korban ekonomi dan psikologis dari pendekatan garis keras meningkat dengan cepat. Ini dikarenakan kebijakan yang diterapkan menjadi lebih kejam daripada yang pertama kali diterapkan pada awal pandemi pada tahun 2020.



TERBARU

[X]
×