kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Warga India Menyerukan Boikot Produk Buatan Amerika


Senin, 11 Agustus 2025 / 23:46 WIB
Warga India Menyerukan Boikot Produk Buatan Amerika
ILUSTRASI. Boikot atau boycott


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Masyarakat di India menyerukan boikot ada produk dari perusahaan multinasional asal Amerika Serikat seperti McDonald's, Coca-Cola, Amazon dan Apple. Hal ini dipicu meningkatnya sentimen anti-AS, didorong aksi para pelaku bisnis dan pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, serta bentuk protes terhadap tarif impor baru dari Amerika Serikat.

India, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. India menjadi pasar penting bagi merek-merek asal Amerika. Banyak dari merek tersebut telah berkembang pesat di India dan menyasar kalangan konsumen kelas menengah yang semakin besar serta memiliki daya beli tinggi. 

Baca Juga: India Akan Lanjutkan Perundingan Dagang dengan AS Meski Tarif Naik Jadi 50%

Di India, WhatsApp milik Meta adalah aplikasi paling banyak digunakan, Domino’s Pizza memiliki lebih banyak gerai dibanding merek lain, dan minuman seperti Pepsi serta Coca-Cola mendominasi rak-rak toko. Konsumen juga masih mengantre saat toko Apple baru dibuka, atau saat Starbucks menawarkan diskon.

Meskipun belum ada indikasi penurunan penjualan secara langsung, seruan untuk membeli produk lokal dan meninggalkan produk Amerika semakin nyaring baik di media sosial maupun secara langsung setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 50% atas barang-barang asal India. Kebijakan ini mengguncang para eksportir India dan memperburuk hubungan perdagangan antara New Delhi dan Washington.

Pihak McDonald’s, Coca-Cola, Amazon, dan Apple belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.

Selanjutnya: Kapasitas Pembangkit Listrik RI Bertambah 4,4 GW pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Membakar Lemak Perut dalam 30 Hari, Ada Alpukat!




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×