Sumber: AOL | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menutup suratnya, Buffett meninggalkan beberapa nasihat yang mencerminkan pandangan hidupnya:
“Jangan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu — pelajari sedikit darinya, lalu lanjutkan. Tidak pernah terlambat untuk menjadi lebih baik.”
“Kehebatan tidak datang dari banyaknya uang, ketenaran, atau kekuasaan. Saat kamu membantu seseorang, sekecil apa pun, kamu sedang membantu dunia. Kebaikan itu tak berbiaya, tapi tak ternilai.”
“Ingatlah, petugas kebersihan sama berharganya sebagai manusia dengan seorang Chairman.”
Tonton: Rahasia Warren Buffett Hadapi Inflasi: Bukan Emas, tapi Investasi Ini
“Pilihlah pahlawanmu dengan hati-hati, lalu tirulah mereka. Kamu tak akan pernah sempurna, tapi kamu selalu bisa jadi lebih baik.”
Kesimpulan:
Surat perpisahan Warren Buffett menandai berakhirnya satu era penting dalam sejarah dunia investasi. Setelah enam dekade memimpin Berkshire Hathaway, ia berpamitan dengan cara yang sederhana namun sarat makna—menegaskan bahwa nilai sejati bukan pada kekayaan, tapi pada kebijaksanaan, integritas, dan kebaikan. Tongkat kepemimpinan kini beralih ke Greg Abel, sementara pesan Buffett untuk “terus belajar, berbuat baik, dan memilih teladan dengan bijak” akan tetap menjadi warisan moral bagi generasi investor berikutnya.













